LUMAJANG – Genap satu tahun semenjak erupsi besar yang menewaskan ratusan warga di lereng Gunung Semeru pada Desember 2021 kemarin, Kini warga Kabupaten Lumajang yang berada di lereng gunung api aktif tersebut diminta untuk selalu waspada. Pasalnya semenjak pagi pukul 04.50 WIB, gunung api berketinggian 3676 Mdpl tersebut mengalami sedikitnya dua kali Guguran awan panas, Minggu (4/12/2022).
Berdasarkan pengamatan dari Pos Pantau Gunung Sawur Mukdas Sofian menjelakan jika telah terjadi sedikitnya delapan kali letusan dengan durasi selama 65 hingga 120 detik. Selain itu untuk Awan Panas Guguran (APG), sudah terjadi satu kali bahkan juga berpotensi mengandung Lontaran batu pijar.
“Oleh sebab itu, kita imbau untuk warga yang berada di sektor Tenggara, di sepenjang Besuk Kobokan agar tidak beraktivitas di lokasi tersebut sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi, bahkan untuk radius 500 meter dari tepi sungai sempadan jalur aliran lava juga berbahaya,” terangnya.
Tak hanya itu, aktivitas gunung berapi tersebut juga disinyalir berpotensi dengan guguran awan panas dan aliran lahar. Maka seluruh warga lereng gunung semeru diimbau agar tidak beraktivitas di radius 17 kilometer dari pucak erupsi.
Tentu saja dengan kembalinya peristiwa tersebut, hampir sebagian besar warga yang berada di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang banyak yang mengungsikan ke tempat yang lebih jauh dari lokasi terdampak bencana.
‘’Tak hanya saya yang berada di Desa Sumber Mujur, bahkan warga yang berada di Desa Sumber Wuluh pun juga banyak yang mengungsi ke Puncak Gunung Sawur, ya belajar dari tahun lalu, alahkan baiknya kita tingkatkan kewaspadaan, agar bisa meminimalisir korban jiwa,” tandas Yoga, Salah satu warga Desa Sumber Mujur.(*)