LUMAJANG – Upaya pemerintah untuk penduduk lereng gunung semeru pada Desember 2021 silam, dengan mendirikan hunian sementara (Huntara) di Desa Sumber Mujur. Penempatan huntara di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang ini dinilai aman dari paparan Awan Panas Guguran (APG) gunung Semeru.
Namun dalam pasca erupsi yang terjadi pada Minggu (4/12/2022) ini, ternyata awan hitam pekat kerap menyelimuti langit Desa Sumber Mujur. Sebab inilah Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, jika Huntara yang di Desa Tersebut bisa dibilang masih cukup aman.
“Untuk huntara ini saya jamin masih aman dari jalur lahar, karena di Desa Penanggal, hingga Desa Sumber Mujur ini tidak sejalan dengan jalur aliran lahar,” ucapnya, saat berkunjung ke pengungsian di Balai Desa Candipuro, bersama Wakil Bupati Indah Amperawati, Minggu (4/12/2022).
Bupati yang akrab disapa Cak Thoriq ini juga meminta agar penduduk yang mengungsi ini, tidak perlu khawatir yang berlebihan.
“Itu bukan Aliran lahar panas seperti yang terjadi pada tahun lalu, itu hanya abu vulkanik, dan kenapa abu vulkanik yang menyebabkan awan hitam, karena kan abu vulkaniknya terbawa angin,” tambahnya.
Hingga kini diketahui sebanyak 1979 jiwa, penduduk lereng gunung semeru memilih mengungsi di 11 titik pengungsian. Dimana pengungsi tersebut didoninasi oleh penghuni huntara Desa Sumber Mujur.(*)