Miris, Kisah Pedih Penyintas Erupsi Semeru

  • Bagikan
Foto: Kondisi terkini Dua Desa di Kaki Gunung Semeru tertimbun Material abu vulkanik hampir setinggi dua meter (FOTO: Raphel/SiapTv.com)

LUMAJANG, SiapTv – Rasa trauma mendalam usai erupsi gunung semeru pada tahun 2021 silam, masih membekas di benak warga penghuni Relokasi Hunian Tetap (Huntap) di Bumi Semeru Damai, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Kini penduduk setempa, kembali merasakan pedihnya dampak erusi yang kembali terjadi pada Minggu (4/12/2022) kemarin.

Bagaimana tidak, sebagian besar penduduk terdampak erupsi yang sebagian besar menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Kini harus menyaksikan sumber mata pencahariannya, habis tertimbun Awan Panas Guguran (APG) erupsi Gunung Semeru.

Seperti halnya yang dirasakan Siti, salah satu warga asal Desa Curah Kobokan. Dimana dirinya sudah menempati rumah relokasi di Bumi Semeru Damai ini, yang sebelumnya masih bermata pencaharian sebagai petani.

Siti, salah satu warga yang merasakan dampak erupsi Gunug Api Semeru.

“Sebelumnya saya beserta suami dan tiga anak saya ini menggantungkan hidup ya sebagai petani, di Desa Curah Kobokan, dekat rumah saya yang hancur akibat erupsi tahun lalu,” ungkap penghuni rumah D3-03.

Dimana dia setiap siang hari kembali ke Desa curah Kobokan bersama keluarganya untuk berkebun, namun kini dirinya sudah tidak bisa lagi beraktivitas seperti sebelumnya. Karena tanaman singkong seluas tujuh petak miliknya, sudah hilang tertutup material panas abu gunung semeru.

“Ya memang mas, untuk tempat tinggal memang sudah saya dapatkan dari pemerintah, namun untuk mata pencaharian sehari – hari, saya sudah tidak punya, ya bagaimana lagi,” terangnya sebari meneteskan air mata.

Sebari beraktivitas, Siti menjelaskan jika saat ini suaminya beserta tiga anaknya sedang berada di Desa asalnya untuk mengais sisa – sisa hasil perkebunanya. Selain itu suaminya juga berupaya mencari pekerjaan barunya.(*)

  • Bagikan