{jejakjurnalis.com} Kota Batu | Dalam kondisi pemulihan ekonomi saat ini paska pandemi Covid-19.
Masyarakat pelaku usaha kecil menengah menghindari mencoba bangkit dari keterpurukan keadaan yang memang tidak mudah untuk melaluinya.
Seperti yang di alami salah satu warga desa Pesanggrahan, Maksud hati ingin memulai lagi usaha kecilnya berwiraswasta.
Namun apa daya modal uasaha tidak ada, Satu-satunya jalan adalah dengan meminjam uang sebagai modal usaha, dengan harapan modal tersebut bisa berkembang dan hutang bisa segera terselasaikan.
Hutang untuk modal usaha adalah suatu hal yang biasa, apabila dengan ketentuan bunga hutang yang tidak wajar. Akan tetapi modal pinjaman akan menjadi sangat luar biasa memberatkan jika bunga pinjamanya di luar kewajaran dan menjadi beban berat secara moral bagi pembelianya.
Dan hal tersebut saat ini sedang di alami oleh seorang warga pesanggrahan bernama R. Yang merasa hidupnya tidak tenang dan mengalami banyak tekkanan. Akibat dari jeratan rentenir yang mencekik.
Dalam perjajian secara lesan di sebutkan bahwa pinjaman sebesar 10 juta rupiah dengan potongan awal sebesar 1 juta rupiah Dan Akan diangsur dalam jangka waktu 5 bulan. dengan nominal yang dicicil sebesar 3 juta rupiah setiap bulanya.
Maka jika di total keseluruhan nilai nominal pinjamanya menjadi sebesar 16 juta rupiah.
Jelas itu adalah sebuah nilai yang bisa di bilang sangat mencekik.
pemberi pinjaman bernama P.
yang juga warga desa pesanggrahan memberikan surat perjanjian kepada pinjaman berinisal R. Melalui Orang suruhan bernama inisial Y. di sebutkan dalam perjanjian tersebut jika R tidak dapat membayar hutang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, tanpa ketentuan tanggal dalam kesepakatan tersebut.
R. Harus menyerahkan tempat tinggalnya yang selama ini di tempatnya sebagai jaminan.
Hal yang hampir serupa juga di alami oleh dua Orang warga desa pesanggrahan yang lain lagi, Meminjam uang dengan bunga mencekik dan Menghisap.
R. Menyampaikan kepada Awak media.,
“Saya sangat susah saat ini, saya juga bingung harus bagaimana lagi, uang untuk membayar pinjaman itu sangat banyak.
Setiap bulan Saya harus mengangsur sebanyak 3 juta. Saya juga kwatir kalo tidak mampu membayar, tempat tinggal Saya mau di ambil, Saya harus tinggal dimana?!
Saya juga terus di tekan melalui Whatsapp ke Anak Saya yang masih sekolah, kasihan Anak saya jadi ikutan takut”. Jelasnya.
Hingga berita ini di unggah, p emberi pinjaman berinisial P. Belum juga memberikan tanggapan apapun.
Sungguh seraamm…
Perjanjian yang dibuat secara sepihak ini.
Gak bahaya taa..?!
Ags}