Tirto Bawana Memayu Hayuning Manungso
Manunggaling Rasa Nyawijing Jiwo.
Kota Batu 04/08/2023.
{ jejakjurnalis.com } Kota Batu | Warga yang tinggal di seputaran Kali kebo kampung lesti mengeluhkan tentang pencemaran sungai yang tercemar oleh limbah kotoran sapi bercampur dengan limbah pabrik pengolahan minuman kemasan sari buah.
Selain aroma yang tidak sedap, warga juga mengeluhkan dampak dari pencemaran sungai yang berada tidak jauh dengan sumur-sumur warga, karena udara yang tercemar limbah kotoran dapat dengan mudah meresap ke dalam sumur warga.
Dani Field selaku penggiat bersih sungai yang juga sekaligus ketua Rt. 01 Rw. 04.
Kelurahan ngaglik kota batu. Sudah dua kali melakukan mediasi bersama dengan pihak-pihak terkait dan sudah ada Notulensi dari hasil pertemuan tersebut.
Namun hingga saat ini pemerintah melalui dinas-dinas terkait belum juga mengambil tindakan serta melakukan penyelesaian yang baik berkenaan dengan masalah pencemaran air tersebut.
” Saya selaku penggiat Bersih Kali sangat prihatin terhadap kondisi sungai yang berada di wilayah kami, serta mengalir hingga ke wilayah kampung sebelah timur.
Saya sudah sering sekali swadaya bersama-sama warga untuk melakukan pembersihan kali kebo, namun masalah sampah serta pencemaran tidak pernah berhenti dan terus menghampiri sungai yang jaraknya cukup dekat sekali dengan sumur-sumur warga.
Karena memang yang dari hulu sungai di desa pesanggrahan batu juga tidak pernah mempedulikan dengan kondisi sungai yang ada di wilayah kami, khususnya yang menjadi penyebab pencemaran yaitu kotoran sapi yang sangat bau dan juga pencemaran akibat limbah pabrik pengolahan air kemasan sari buah yang berada di kelurahan ngaglik bagian selatan.
Kami sudah pernah melakukan kajian tentang kondisi air sungai kali kebo bersama tim ahli akademisi Alumni Universitas Brawijaya Malang yang di pimpin langsung oleh Profesor Abas.
Beliau juga memberikan bantuan alat monitoring DAS (Daerah Aliran Sungai) Sebagai sarana Kontrol aliran sungai yang stiap saat memberikan laporan tentang kwalitas serta kandungan kadar air yang mengalir dan alat tersebut adalah yang pertama kali terpasang di malang raya bahkan Jawa Timur.
Kami berharap ada tindak lanjut baik itu pemerintah desa maupun pemerintah kota melalui dinas terkait, agar memperhatikan kondisi sungai yang berada di hulu dan ikut peduli dalam menjaga kebersihan sungai.
Agar tidak menjadi bencana pencemaran di sungai yang dapat meresap ke dalam sumur warga”. Pungkas Dani Field
Mat Berlin Budayawan yang juga seorang penggiat Saber Pungli (sapu bersih resik kali)
yang selalu eksis dalam mengkampanyekan tentang pentingya menjaga kebersihan sungai sekaligus rutin terlibat langsung dalam giat membersihkan sungai-sungai yang ada di Kota Batu.
” Sudah menjadi tanggung jawab kami serta menjadi pilihan dalam hidup saya mengabdikan diri sebagai penggiat Resik Kali (bersih sungai) khusunya yang ada di Kota Batu. Sungai bagi kami adalah jalur urat nadi kehidupan, karena di dalamnya mengalir juga Air kehidupan yang tak mungkin tergantingkan oleh apapun bagi hidup Manusia”. Ungkapnya.
Saat di tanya terkait penebangan kayu yang ada di sekitaran pemakaman kampung lesti utara Cak Mat biasa sapaan akrabnya juga menyampaikan.
” Saya sangat menyayangkan kenapa pepohonan perdu yang berada di sekitaran makamĀ lesti utara kelurahan Ngaglik Batu.
Apakah alasanya untuk pembuatan Tlisik kuburan ? Kalo untuk itu Yayasan Kematian Budi utomo kelurahan ngaglik kan bisa saja menganggarkan untuk dana pembelian kayu tlisik kuburan.
Tidak perlu memotong pohon perdu yang salah satu fungsinya juga sebagai resapan air”. Jelas Cak Mat.
Air mengaliirr sampai jauuhh..Akhirnya ke lauutt..
Air adalah air Nadi Kehidupan yang tidak mungkin fungsinya tergantikan oleh apapun di muka bumi ini.
{Ags}