{ jejakjurnalis.com } Kota Batu | Suara Sound system menggelegar menyajikan Alunan musik Etnik Kontemporer Kolaborasi Bergenre Khas Bantengan Nuswantoro Kelompok musik di pendegani oleh Seniman asli Kota Batu. Kang Ayom Bambamboe.
Sejumlah seniman dari 13 Negara dan 3 Benua. Melebur dalam suasana sakral berbaur dengan para seniman lokal Indonesia menyatu dalam baluran Kearifan lokal budaya asli Nusantara khusunya Kota Batu. Pada Hari Minggu 07/08/2023.
Berbaur bersama dalam hembusan nafas ber aoma harum dupa serta kemenyan, melakukan gerak penuh pengahyatan dalam menjalankan setiap tahapan giat Bantengan Nuswantoro, Memegang erat tanduk batengan sambil mengerang, melejitkan cambuk hingga suaranya terdengar melengking di udara.
Kegiatan Bantengan Nuswantara yang berlangsung sejak pagi itu berjalan sangat meriah dan Sakral, Warga maupun wisatawan bebaur memenuhi sepanjang jalan protokol Jalan Panglima Sudirman kota batu untuk menyaksikan gelaran kalap bersama para artis pemain Bantengan Nuswantara.
Ada juga atraksi pencak silat yang sangat memukau dan atraksi sembur geni yang luar biasa dahsyat dan hanya dilakukan oleh Profesional saja.
Ketua Bantengan Nuswantara Agus Rianto atau biasa dikenal Agus Tubrun mengatakan, dalam kegiatan kali ini banyak seniman bantengan dari berbagai kelompok yang hadir. Kelompok-kelompok itu berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur maupun Jawa Tengah.
Kegiatan Bantengan Nuswantara setiap tahunnya selalu digelar selama 3 hari. Tahun 2023 ini, kegiatan Bantengan Nusantara jatuh pada tanggal 4 Agustus hingga 6 Agustus 2023. Namun, acara kunci diselenggarakan di hari terakhir, tepatnya pada Minggu (6/8/2023).
“Kalau di tanggal 4 dan 5 Agustus itu hanya penampilan dari teman-teman Bantengan Nuswantara yaitu dari nasional maupun internasional seperti tari dan musik juga glendong barong, pari, bapang, barong, pencak silat dan tari kontemporer. Acara tanggal 4 dan 5 itu sifatnya tidak sebesar di tanggal 6 ini,” terang Agus.
Ia menyampaikan, dalam gelaran ini juga terdapat peserta dari mancanegara yang memiliki dasar dari seniman tari kontemporer. “Cukup banyak, ada yang dari Malaysia, Hong Kong, Jepang, Australia, India, Skotlandia, Colombia hingga El Savador,” Pungkasnya.
Bantengan Nuswantoro adalah Kesenian asli Kota Batu dan Jawa timur pada umumnya.
Sebagai bentuk Representasi Kearifan Lokal Budaya Nusantara yang Sangat Beragam.
{Ags}