Peringati HUT RI ke-78, Pemdes Giripurno Gelar Karnaval dan Selamatan Desa Sekaligus Canangkan Desa Budaya
Giripurno Batu | Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang ke-78, Pemerintah Desa (Pemdes) Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menggelar kegiatan acara karnaval sekaligus selamatan desa, dengan mengusung tema Uri-Uri Budaya, pada Selasa (22/8/2023).
Kegiatan acara karnaval yang diselenggarakan tersebut, juga sebagian daripada serangkaian selamatan desa, yang puncaknya pada Rabu (30/8/2023), dengan ditutup dengan acara tayub.
Kepala Desa (Kades) Giripurno Suntoro menjelaskan, bahwa kegiatan karnaval yang dilaksanakan sekaligus juga selamatan desa, dimana diikuti dengan total ribuan para peserta, dengan meliputi se-dusun yang ada di Desa Giripurno.
“Karnaval ini sengaja kami mengangkat tema Uri-Uri Budaya, istilahnya kalau dibahasa Giripurno itu Ndudah Lelakune Si Mbah, yang diikuti dari masing-masing peserta 500 orang dikali enam se-dusun, Desa Giripurno,” terang Suntoro.
Melalui kegiatan acara karnaval dan selamatan desa yang dimaksud, dirinya berharap, agar para warga masyarakat yang ada di Desa Giripurno dapat mencintai NKRI dan semangat jiwa patriotisme serta nasionalisme.
“Melalui kegiatan ini juga wabil khusus mengangkat potensi budaya yang ada di Desa Giripurno,” ungkapnya.
Tak lupa, iapun juga berpesan kepada para warga masyarakat yang mengikuti jalannya karnaval dan selamatan desa, dalam momen peringatan HUT RI yang ke-78 tersebut, sekaligus juga mengucapkan terimakasih kepada para peserta yang telah mengikuti karnaval dan selamatan desa.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh peserta warga Desa Giripurno, karena sudah bisa sengkuyung sesuai dengan jadwal maupun rangkaian oleh PHBN Desa Giripurno,” ujarnya.
Sementara itu, Eko Utomo selaku ketua PHBN Desa Giripurno berkaitan dengan kegiatan acara tersebut menambahkan, jika diselenggarakan dengan rangkaian 19 hari, yang berakhir pada 30 Agustus mendatang.
“Dari serangkaiannya diantaranya juga ada ngangsu Tirto Wening, kirap tumpeng, malam tirakatan dan doa bersama, dimana dikhususkan untuk pagar desa,” tukas Eko.
Dirinya juga mengungkapkan, bahwa dengan serangkaian kegiatan acara yang dilaksanakan itu berbeda dengan desa-desa lainnya.
“Ya, itu karena kita lebih fokuskan dengan Uri-Uri Budaya dan tradisi yang memang sudah turun temurun dari leluhur kami di Desa Giripurno. Seperti doa bersama yang ditujukan kepada leluhur kami,” paparnya.
Berkaitan dengan hal itu, iapun lebih lanjut juga menyampaikan, jika pada puncaknya nantinya juga bakal digelar pagelaran wayang kulit, yang berlokasi di belakang Balaidesa Giripurno.
“Jadi memang konteksnya karnaval dan selamatan desa ini lebih kepada penyajian dan pengenalan budaya, dengan kata lain menggali apa yang ada di desa kami ini,” urai Eko.
Menurutnya, melalui kegiatan acara ini pihaknya (PHBN-red) kepada warga masyarakat Desa Giripurno dapat membangun rasa kebersamaan, persatuan, guyub rukun dalam menjalin tali silaturahmi bersama.
“Kebetulan kami juga bakal mencanangkan bahwasanya Desa Giripurno menjadi Desa Budaya, maka dari itu untuk semua kegiatannya pun kami selerasikan semua dengan budaya,” ucapnya.
Meski demikian, Eko yang juga sebagai ketua Lembaga Adat ini juga mengharapkan, agar semua para warga masyarakat yang ada di Desa Giripurno mendapatkan suatu keberkahan melalui selamatan desa tersebut.
“Semoga kami semua yang ada di Desa Giripurno ini selalu mendapatkan perlindungan dan juga keberkahan dari Tuhan yang Maha Esa,” tandasnya.
{Ags}