Sidoarjo, Jejakjurnalis.com,- Dr. Koen Irianto Uripan, bersama dengan tim verifikasi Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur didampingi tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo, melaksanakan penilaian terkait program Open Defication Free (ODF) di Kabupaten Sidoarjo, Rabu (29/05/2024).
Penilaian terhadap ODF atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) meliputi di 6 Kecamatan dan 12 desa di wilayah Kabupaten Sidoarjo dengan melakukan verifikasi 25 KK atau per rumah di tiap desa terkait dengan kesadaran warga untuk tidak BABS serta telah memiliki jamban yang layak di tiap-tiap rumah.
Dr. Koen mengatakan tim Verifikasi menilai terhadap pelaksanaan 5 pilar dalam program Sanitasi Total Berbasis Lingkungan (STBM) untuk mengurangi penyakit dan perubahan prilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat, menuju Kabupaten Sidoarjo ODF 2024.
“Verifikasi tersebut untuk memastikan bahwa telah terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam penyelenggaraan pilar 1-5 STBM. Dilaksanakan ketika satu tingkatan komunitas telah menyatakan pilar pertama Stop Buang Air Besar Sembarangan mencapai 100 persen dan pilar lain mencapai 50 persen,” ujarnya.
Sang Maestro sanitasi menjelaskan jika tujuan verifikasi tersebut adalah untuk melakukan penilaian terhadap kondisi perubahan perilaku yang telah terjadi di masyarakat terkait dengan 5 pilar STBM, menyatakan bahwa masyarakat telah mencapai status pilar-pilar STBM, serta bentuk strategi advokasi bagi pemangku kepentingan untuk keberlangsungan STBM.
DR. Koen memverifikasi wilayah Desa Sumput, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo. Ia langsung blusukan melihat kondisi sanitasi di 25 rumah warga dan mengadakan dialog untuk memahami lebih dalam terkait kebiasaan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan keluarga.
“Kunjungan tim Verifikasi guna menilai pelaksanaan program sanitasi terkait dengan 5 pilar STBM dengan mendatangi langsung ke rumah dan mengecek serta melihat langsung apakah warga Desa Sumput tidak BABS dan telah memiliki jamban yang layak di tiap-tiap rumah,” kata sang maestro sanitasi.
Dalam pelaksanaan verifikasi, alumni Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya ini didampingi tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo Supaat Setiahadi, Kepala Desa Sumput Kausar beserta perangkat bersama tim Puskesmas Urangagung.
Kepala Desa (Kades) Sumput Kausar, mengatakan bahwa program sanitasi terkait dalam 5 pilar STBM telah berjalan dengan baik dan optimal sejak setahun lalu guna membantu meningkatkan taraf kesehatan warga Desa Sumput.
“Berbagai program bidang kesehatan sudah kita laksanakan dengan optimal dan cukup berhasil, salah satunya yaitu program jambanisasi. Meskipun dalam pelaksanaannya tidak mudah merubah perilaku warga untuk hidup bersih dan sehat demi peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ujar Kausar.
Ia juga berharap hasil verifikasi dari Dinkes Pemprov Jatim mempercepat terwujudnya Desa Sumput sebagai desa bebas BABS, serta memberikan contoh bagi desa lainnya di Kabupaten Sidoarjo untuk melakukan hal serupa dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Sementara, Koordinator Keslingkejaor Dinkes Kabupaten Sidoarjo Supaat, menambahkan bahwa pendampingan ini adalah bagian dari upaya verifikasi Open Defecation Free (ODF) dari Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Kami mendampingi tim verifikasi ODF guna melihat langsung kondisi warga di lapangan terkait jambanisasi di wilayah Kabupaten Sidoarjo yang telah berjalan dengan baik, untuk menuju Kabupaten Sidoarjo ODF 2024,” jelas Supaat.
Teguh Marsianto