Sidoarjo, Jejakjurnalis.com – Tiga calon Wakil Bupati (Wabub) Sidoarjo saling beradu gagasan dalam forum dialog publik yang digelar Komunitas Ruang Publik Sidoarjo (RPS), pada Sabtu (15/06/2024) pukul 20.00 WIB di Kedai Bu Atik, Sidoarjo, dengan tema “Mencari dan Memilih Calon Pemimpin Sidoarjo”.
Acara Forum dialog publik ke-2 RPS dipandu moderator Nanang Haramain dari Institute Research and Public Development (IRPD) Sidoarjo yang menampilkan tiga calon Wabup Sidoarjo yaitu dr. Andre Yulius dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), H. Khulem Junaedi dari Partai Amanat Nasional (PAN), dan M. Solichul Umam dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Dalam forum dialog tersebut, dr. Andre Yulius menyoroti pentingnya pemberantasan korupsi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Ia mengingatkan bahwasanya dalam 3 periode terakhir, ketiga orang Bupati Sidoarjo telah terperangkap kasus korupsi dan mendekam di sel tahanan.
“Pemberantasan korupsi adalah kunci utama untuk memastikan bahwasanya pemerintahan telah berjalan dengan bersih dan efektif demi kesejahteraan masyarakat Sidoarjo,” ungkap Andre Yulius.
Bahkan dengan tegas mengatakan jika dirinya dipercaya masyarakat sebagai Wabub Sidoarjo, ia tidak segan-segan melaporkan bahkan memecat pejabat yang korupsi. Tidak terkecuali Bupati Sidoarjo jika terbukti.
“Dalam rekam jejak saya tidak ada dan tidak mau untuk mengambil bahkan mempergunakan uang yang bukan jadi haknya. Dengan 5 poliklinik sudah cukup untuk membiayai hidup. Jiwa dan hati saya terpanggil untuk membantu rakyat. Wes Wayahe rakyat diopeni ora dibujuki,” ungkapnya saat menjawab pertanyaan wartawan terkait korupsi.
Sementara itu, H. Khulem Junaedi di dalam dialog interaktif mengangkat isu pentingnya menjadikan Sidoarjo bukan hanya sebagai daerah penyangga Surabaya, tetapi juga daerah yang mampu bersaing meskipun Pendapatan Asli Daerah (PAD) kalah dengan Surabaya.
“Sidoarjo harus mampu berdiri sejajar dan bersaing dengan Surabaya, melalui pembangunan infrastruktur yang merata serta pengembangan potensi desa-desa,” tegas Junaedi.
M. Solichul Umam menekankan pentingnya reformasi birokrasi. Ia berpendapat bahwa reformasi birokrasi akan memungkinkan aparatur pemerintahan di Sidoarjo untuk memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat.
Ia juga menyoroti perlunya untuk mengkondisikan lembaga dan personel di DPRD agar tidak cenderung ‘main aman’ serta memangkas egoisitas partai politik dalam pemerintahan.
“Reformasi birokrasi adalah fondasi utama untuk mewujudkan pemerintahan yang responsif dan bertanggung jawab,” kata Umam Wakil Sekretaris DPW PKB Jawa Timur.
Acara ini menjadi wadah aspirasi bagi masyarakat untuk mendengarkan dan menilai visi serta misi tiga calon Wabup Sidoarjo. Melalui dialog publik seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih kritis dan selektif dalam memilih pemimpin baru yang mampu membawa perubahan positif bagi Sidoarjo.
Teguh M