Kota Mojokerto Raih STBM, Dr Koen Irianto: Cermin Peradaban Masyarakat

  • Bagikan
Kota Mojokerto Raih STBM, Dr Koen Irianto: Cermin Peradaban Masyarakat
Kota Mojokerto Raih STBM, Dr Koen Irianto: Cermin Peradaban Masyarakat

Kota Mojokerto, Jejakjurnalis.com,- Kota Mojokerto kembali mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih sertifikat Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Penyerahan sertifikat dilakukan secara langsung oleh Ketua Tim Verifikasi STBM 5 Pilar Provinsi Jawa Timur drg. Sulvy Dwi Anggraini, M.Kes kepada Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari dalam exit meeting yang berlangsung di Pendapa Sabha Kridatama Rumah Rakyat, pada Jumat, (25/4/2025).

Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari Dr. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M., pakar perubahan perilaku dan sanitasi yang dikenal dengan kiprahnya dalam berbagai program sanitasi nasional. Ia menilai capaian Kota Mojokerto sebagai cerminan kemajuan budaya dan peradaban masyarakat.

“Salah satu tolok ukur peradaban sebuah kota adalah seberapa sehat dan bersih warganya dan mereka telah berhasil menunjukkan bahwa sanitasi bukan sekadar infrastruktur, tapi telah menjadi budaya. Ini adalah bukti kematangan masyarakatnya,” ujar Dr. Koen saat diminta tanggapan atas capaian ini.

STBM 5 Pilar merupakan pendekatan berbasis masyarakat yang meliputi: (1) Stop Buang Air Besar Sembarangan (ODF), (2) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), (3) Pengelolaan Makanan dan Minuman Rumah Tangga, (4) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan (5) Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga.

Kota Mojokerto Raih STBM, Dr Koen Irianto: Cermin Peradaban Masyarakat
Kota Mojokerto Raih STBM, Dr Koen Irianto: Cermin Peradaban Masyarakat

Dr. Koen juga mendorong agar daerah lain bisa belajar dari Kota Mojokerto yang mencatat hasil luar biasa, yakni 100% untuk pilar ODF, 97,33% untuk CTPS, 96% untuk pengelolaan makanan-minuman, 90,67% untuk pengelolaan sampah, dan 78,67% untuk pengelolaan limbah cair. Capaian ini menunjukkan kerja kolektif pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait.

“Ini adalah model yang bisa direplikasi. Jangan ragu belajar dari Kota Mojokerto. Sanitasi itu soal nyawa, soal kualitas hidup, dan mereka sudah membuktikan bahwa itu bisa dicapai,” tegasnya.

Sementara itu, Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari yang akrab disapa Ning Ita, menegaskan bahwa penerapan STBM bukan sekadar untuk memenuhi standar administratif, tetapi bagian dari warisan sosial bagi generasi mendatang.

“STBM adalah warisan terbaik untuk anak-anak kita. Budaya hidup bersih dan sehat adalah investasi yang hasilnya akan dinikmati dalam jangka panjang. Inilah komitmen kami,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa dari hasil rekomendasi yang disampaikan oleh tim verifikator Dinkes Propinsi Jatim, akan digunakan menjadi bahan evaluasi dan pembenahan berkelanjutan.

“Kami tidak berhenti di sini. Evaluasi dari tim sangat kami hargai dan akan menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas layanan sanitasi Kota Mojokerto secara menyeluruh,” pungkas Ning Ita.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan