INDONESIA MARITIME WEEK 2025: AJANG STRATEGIS TINGKAT ASIA UNTUK PERKUAT EKOSISTEM MARITIM BERKELANJUTAN

  • Bagikan

JAKARTA (4/5), Jejakjurnalis.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan siap menggelar Indonesia Maritime Week (IMW) 2025, ajang maritim terbesar pertama yang dirancang untuk memacu transformasi sektor kelautan nasional sekaligus mempertegas peran Indonesia sebagai hub maritim Asia. Event kolaboratif ini akan berlangsung pada 26–28 Mei 2025 di Jakarta* menghimpun pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, BUMN, swasta, hingga komunitas global.

Dipimpin oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, IMW 2025 bertujuan menjadi katalisator pertumbuhan industri melalui tiga pilar utama: konektivitas, keberlanjutan, dan digitalisasi.

IMW 2025 bukan sekadar event biasa, melainkan momentum strategis untuk mendorong investasi, inovasi, dan kolaborasi lintas batas. Ini adalah kesempatan emas memproyeksikan kepemimpinan Asia di panggung maritim global,” tegas Antoni dalam konferensi pers.

Fokus pada Solusi Nyata dan Kemitraan Global
Mengusung tema “Asia’s Maritime Leadership: Connectivity, Sustainability, and Digitalization”, gelaran ini akan dihadiri oleh:
10.000+ peserta dari 20 negara, termasuk pemilik kapal, regulator, investor, dan pakar teknologi.
Sekjen IMO Arsenio Dominguez serta CEO perusahaan pelayaran dan logistik terkemuka Asia.
100+ ekshibitor yang memamerkan teknologi terbaru di bidang pelabuhan, energi hijau, dan kecerdasan buatan.
35 pembicara internasional dalam seri konferensi bertaraf tinggi.

Selain pameran dan konferensi, IMW 2025 juga menyelenggarakan Maritime Talent Scouting untuk menjembatani kebutuhan SDM industri dengan talenta muda berbakat.

Lima Isu Kritis yang Dibahas
1. Dekarbonisasi : Transisi menuju pelayaran ramah lingkungan dengan solusi bahan bakar alternatif.
2. Revolusi Digital: Integrasi blockchain, AI, dan IoT untuk efisiensi rantai pasok maritim.
3. Pembangunan Infrastruktur: Skema pendanaan inovatif untuk pengembangan pelabuhan dan galangan kapal.
4. SDM Unggul : Pelatihan berbasis kompetensi untuk menyongsong kebutuhan industri 4.0.
5. Pariwisata & Ekonomi Biru: Potensi wisata bahari dan perdagangan maritim pasca-pandemi.

Dampak Ekonomi dan Langkah Ke Depan
Sebagai negara dengan kontribusi maritim mencapai 7% PDB, Indonesia berkomitmen menjadikan IMW 2025 sebagai platform tahunan untuk mempercepat:
– Realisasi investasi di sektor logistik dan energi hijau.
– Sinergi ASEAN dalam menghadapi tantangan geopolitik maritim.
– Pencapaian target Net Zero Emission 2060 melalui inisiatif pelayaran berkelanjutan.

“Kolaborasi adalah kunci. Dengan semangat *gotong royong*, kita bisa menciptakan ekosistem maritim yang inklusif dan berdaya saing global, pungkas Antoni.

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan