Pacitan, Jejakjurnalis.com,- SATO dan DR. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M. melakukan road show program edukasi dan pelatihan teknologi tepat guna (TTG) sanitasi di Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan.
Kegiatan tersebut dikemas dalam wujud Sosialisasi bertemakan “Program Sarana Sanitasi Jamban Hemat Air”. Ini adalah bagian gerakan transformasi lingkungan sehat dan sanitasi berkelanjutan untuk meningkatkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 pilar.
Acara digelar di Balai Desa Gemaharjo atas kerjasama Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Kesehatan Pacitan dan Pemerintah Desa Gemaharjo. Dihadiri Perwakilan dari Dinkes, Sri Hariyanti, Wakil Ketua Forum Kabupaten dan Kota Sehat (KKS), Kepala Desa serta perangkat dan warga.
DR Koen Irianto Uripan menyampaikan dipilihnya Desa Gemaharjo, sebagai lokasi road shownya bersama dengan SATO dikarenakan daerah ini kerap kali mengalami kekeringan pada saat musim kemarau tiba.

"Informasi yang kita dapatkan bahwa warga Desa Gemaharjo masih banyak memakai jamban cemplung saat BAB. Hal tersebut sangat tidak efisien dalam penggunaan air di wilayah yang sulit air, selain itu bisa mencemari air tanah, dan timbul bau tidak sedap", ujarnya.
Dalam kegiatan ini, masyarakat diberi pelatihan langsung oleh DR Koen tentang Teknologi Tepat Guna (TTG) sanitasi baik tentang jamban sehat, pemasangan kloset SATO, pembuatan septic tank, sekaligus pengelolaan air limbah agar dapat didaur ulang.
"Teknologi sanitasi harus bisa menjawab tantangan lokal. Kloset SATO ini menjadi jawaban atas kendala yang dihadapi di Desa Gemaharjo. Dengan satu gayung air langsung bablas dan sangat cocok untuk daerah rawan kekeringan seperti disini," jelas DR Koen.

Kepala Desa Gemaharjo, Harmanto, serta warga menyambut hangat kehadiran DR. Koen Irianto Uripan bersama tim. Dari pundak tokoh sanitasi dan perubahan perilaku nasional, diharapkan muncul solusi TTG menghadapi tantangan alam berupa minim sumber air saat kemarau.
“Kami bangga, karena DR Koen dapat hadir langsung memberi sosialisasi dan melatih kami. Ini bukan hanya tentang bantuan sarana saja, tetapi edukasi arti pentingnya TTG sanitasi yang memadai dan bermanfaat bagi masyarakat kami,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, Sri Hariyanti, memberi dukungan penuh atas terselenggaranya sosialisasi yang dilakukan oleh DR Koen Irianto Uripan.
“Program ini menjawab tantangan nyata yang dihadapi masyarakat kami. Dengan teknologi SATO yang hemat air, relevan untuk desa yang seringkali menghadapi kesulitan air bersih,” ujarnya.
SATO, produsen closet dari Jepang yang harganya kompetitif, kuat dan hemat air ini merupakan mitra dalam TTG, dengan produk inovatifnya, yang mampu hanya menggunakan air sekitar satu liter per pembilasan.
Teknologi closet SATO tersebut telah diterapkan lebih dari 40 negara di dunia, dan saat ini digencarkan penggunaannya di Indonesia melalui program kemitraan bersama WC-KOEn, lembaga milik DR Koen Irianto Uripan yang fokus pada edukasi dan pengembangan sanitasi sehat berbasis masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Desa Gemaharjo menyatakan komitmen untuk mengalokasikan dana APBDes dalam pengadaan 30 unit jamban sehat berbasis teknologi SATO untuk warga yang belum memiliki akses sanitasi layak.
“Ini langkah awal menuju lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Kami mulai dari sini dan dari hal yang terkecil,” ujar Kepala Desa Harmanto.
Kegiatan Road show ini merupakan bagian dari program jangka panjang peningkatan kualitas hidup masyarakat desa melalui penyediaan sarana sanitasi yang ramah lingkungan dan hemat air.
Road show serupa direncanakan akan dilaksanakan di beberapa wilayah lain yang mengalami kondisi serupa di Jawa Timur.