DR. Koen Irianto Praktikkan 5 Pilar STBM Melalui TTG

  • Bagikan
DR. Koen Irianto praktikkan 5 Pilar STBM Melalui TTG pada workshop yang digelar Dinas Kesehatan Kota Malang
DR. Koen Irianto praktikkan 5 Pilar STBM Melalui TTG pada workshop yang digelar Dinas Kesehatan Kota Malang

Malang, Jejakjurnalis.com,- DR. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M, kembali tampil sebagai salah seorang pembicara utama pada Workshop Teknologi Tepat Guna (TTG) Sanitasi pada STBM 5 Pilar dalam penurunan stunting di Kota Malang.

Kegiatan digelar Dinas Kesehatan Kota Malang berkolaborasi dengan Himpunan Ahli Konsultan Lingkungan Indonesia (HAKLI) dan WC-KOEn, serta diikuti 60 peserta lintas sektor di ruang pertemuan Dinkes Kota Malang, Kamis (3/07/2025).

DR. Koen Irianto Uripan alumni Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya dan dikenal sebagai inovator teknologi sanitasi ramah lingkungan, tak hanya memaparkan materi, tetapi juga langsung mempraktikkan penerapan 5 pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) secara aplikatif di hadapan para peserta.

DR. Koen Irianto praktikkan 5 Pilar STBM Melalui TTG pada workshop yang digelar Dinas Kesehatan Kota Malang
DR. Koen Irianto praktikkan 5 Pilar STBM Melalui TTG pada workshop yang digelar Dinas Kesehatan Kota Malang

Dengan gaya penyampaian komunikatif dan lugas, DR. Koen Irianto membimbing peserta memahami makna setiap pilar STBM:

1. Stop Buang Air Besar Sembarangan

DR. Koen memperkenalkan closet SATO teknologi jamban sehat berbasis TTG yang diperkenalkan melalui WC-KOEn. Ia menunjukkan bagaimana membuat septic tank ramah lingkungan dan terjangkau, termasuk pengelolaan lumpur tinja secara mandiri di rumah tangga.

2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Melalui simulasi langsung, peserta diajak mengenali titik-titik kritis mencuci tangan, serta cara membuat alat CTPS hemat air menggunakan bahan sederhana seperti jerigen bekas dan keran otomatis.

3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga

DR. Koen mempraktikkan penggunaan penjernih air sederhana berbasis pasir, arang, dan ijuk. Ia juga menekankan pentingnya penyimpanan air minum dengan wadah tertutup, dan bagaimana masyarakat bisa menjaga kualitas makanan agar bebas dari kontaminasi.

4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Peserta diperlihatkan langsung cara memilah sampah dari sumber, membuat komposter rumah tangga untuk sampah organik, serta pemanfaatan kembali sampah anorganik menjadi barang bernilai.

5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (Grey Water)

Dengan alat peraga grease trap dan sumur resapan horisontal, DR. Koen menunjukkan bagaimana limbah dapur dan kamar mandi dapat ditangani di tingkat rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan.

DR. Koen Irianto menjelaskan dan mempraktikkan 5 Pilar STBM Melalui TTG Sanitasi pada workshop yang digelar Dinas Kesehatan Kota Malang
DR. Koen Irianto menjelaskan dan mempraktikkan 5 Pilar STBM Melalui TTG Sanitasi pada workshop yang digelar Dinas Kesehatan Kota Malang

“Sanitasi harus masuk ke hati, bukan sekadar proyek. Jika lima pilar STBM bisa kita praktikkan langsung di rumah, maka kita telah memulai perubahan peradaban,” ucap DR. Koen yang disambut antusias peserta.

Baca juga: Turunkan Stunting, Dr Koen Tekankan TTG Sanitasi Perkotaan Modern

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Malang, drg. M. Zamroni, mengapresiasi pendekatan Dr. Koen yang praktis dan inspiratif.

“Di tengah tantangan sanitasi perkotaan seperti keterbatasan lahan dan rendahnya kesadaran masyarakat, solusi yang dibawa Dr. Koen sangat relevan dan mudah diadopsi,” ujar Zamroni.

Ia menambahkan, pilar keempat dan kelima STBM menjadi perhatian khusus di Kota Malang karena tingginya produksi sampah dan grey water di permukiman padat.

“Teknologi TTG seperti komposter dan grease trap menjadi jawaban yang nyata,” tambahnya.

Workshop ini menjadi tonggak penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku kesehatan, dan masyarakat dalam mempercepat capaian perilaku hidup bersih dan sehat.

Melalui metode praktik langsung yang dibimbing DR. Koen, peserta tidak hanya belajar, tetapi juga terinspirasi untuk menggerakkan perubahan di komunitas masing-masing.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan