Sidoarjo, Jejakjurnalis.com,- Program Jaring Aspirasi dilaksanakan Aliansi Ojol Sidoarjo (AOS) diikuti ketua komunitas ojek online (ojol) di Kabupaten Sidoarjo. Acara berlangsung di Lesehan Saigon, Lebo, Sidoarjo, pada Kamis, (24/07/2025).
Kegiatan ini bertemakan "Mengangkat Suara Ojol Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik". Forum diskusi ini menjadi ruang terbuka bagi driver ojol untuk menyampaikan keluhan, harapan, dan gagasan demi masa depan yang lebih baik.
Dari forum tersebut, AOS telah berhasil merumuskan enam keputusan strategis yang akan diperjuangkan kepada pihak aplikator maupun pemerintah pusat dan daerah, untuk kesejahteraan ojol.
Ketua AOS, Babe Teguh, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya menyatukan suara para driver ojol di Kabupaten Sidoarjo yang selama ini terpinggirkan.
“Semua keluhan, masukan, harapan dan unek-unek, yang selama ini mengganjal di hati dan pikiran dari driver ojol kami tampung, dan akan kami sampaikan ke pihak-pihak terkait, terutama kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo,” tegasnya.

Adapun 6 keputusan yang dihasilkan adalah:
1. Menghapus 3 program aplikator yang dianggap merugikan banyak driver ojol, antara lain program slot, program Aceng, Goceng, dan double order. Ketiganya saat ini telah cukup membuat resah pejuang keluarga.
Jarak tempuh tidak berbanding lurus dengan pendapatan yang diterima ojol. Orderan jadi terkotak-kotak, merugikan driver reguler, dan melanggar prinsip ketentuan pendapatan minimum yang layak.
2. Menurunkan potongan aplikator dari 20% menjadi 10% untuk meningkatkan pendapatan bersih driver.
3. Pada rekrutmen driver baru, aplikator harus lebih selektif dan transparan, guna menghindari over populasi, sekaligus persaingan tidak sehat antar driver.
4. Pemerintah didorong memberikan subsidi langsung bagi driver ojol, sebagai bentuk perhatian terhadap peran serta mereka dalam mendukung ekonomi dan mobilitas masyarakat. Baik kesehatan, pendidikan dan UMKM.
5. Memperjuangkan akses kesehatan dan pendidikan bagi keluarga driver ojol, terutama anak-anak lewat program BPJS, beasiswa, dan layanan sosial lainnya.
6. Tetap mendorong terciptanya payung hukum yang jelas dan melindungi hak-hak driver ojol.
Ketua Aliansi Wartawan Online Sidoarjo (AWOS), Warsono ST, S.H, M.M, di dalam sambutannya mengapresiasi langkah bijak Aliansi Ojol Sidoarjo menggelar Program Jaring Aspirasi bagi ojol.
Untuk informasi lainnya simak di: http://Jejakjurnalis.com
“Sinergi yang terjalin antara AOS dan organisasi media seperti ini menjadikan kekuatan penting untuk mengangkat isu-isu kerakyatan. Kami dari AWOS siap untuk menjadi jembatan agar aspirasi ini sampai ke ruang kebijakan,” tegas Warsono.
Kuasa hukum AOS, Kasan Munasir SH, juga menekankan urgensi regulasi hukum. “Kontribusi driver ojol dalam roda ekonomi nasional sangat besar. Sudah waktunya negara hadir dan memberikan kepastian hukum bagi mereka. Kami akan kawal ini hingga ke tingkat pusat,” ujar Kasan.
Sementara itu, Pembina AOS sekaligus Bupati LSM LIRA Sidoarjo, Winarno ST, SH, MHum, mengapresiasi kegiatan ini dan menyarankan untuk dilakukan audiensi resmi dengan Bupati Sidoarjo.
“Kita bersama dorong terwujudnya Perda untuk Kesejahteraan Ojol yang mengatur subsidi kesehatan, pendidikan, dan pembinaan UMKM. Ini langkah konkret ketimbang menunggu payung hukum nasional yang prosesnya panjang,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Ketua GGS Sidoarjo, Iwan, juga turut menyatakan dukungan. “Forum ini jadi gebrakan penting untuk mendorong regulasi yang lebih transparan dan menguntungkan semua pihak baik driver, aplikator, dan pelanggan.”
Kegiatan ini menjadi momentum yang strategis bagi AOS untuk melanjutkan perjuangan driver ojol menuju keadilan, pengakuan, dan kesejahteraan bagi para pejuang roda dua di jalanan.