NGANTANG, KABUPATEN MALANG, Jejakjurnalis.com –
Selokurung: Lebih Dari Sekadar Jalur Pendakian Baru, di balik angka 1.385 meter di atas permukaan laut, terselip sebuah narasi tentang inklusivitas dan harapan. Selokurung, nama jalur pendakian anyar di Ngantang ini, hadir bukan untuk menantang, melainkan untuk mengajak. Mengajak siapapun, dari anak-anak hingga keluarga, untuk menyentuh langit tanpa harus kehilangan napas.

"Ini adalah jawaban bagi mereka yang ingin merasakan atmosfer pendakian tanpa effort yang berat. Konsepnya segmented climbing, pendakian bersegmen yang ramah untuk semua," ujar Dimas, Koordinator Site Ngantang, membuka cerita.

Dari puncaknya, sebuah panorama memukau tersaji. Di timur, Waduk Selorejo terbentang bagai permadani biru yang menenangkan. Sementara di barat, gugusan bukit hijau menyambut mata. Selokurung seolah ingin mengatakan, keindahan tidak selalu harus diraih dengan perjuangan yang melelahkan.

Proses pendakiannya pun dirancang sederhana. Pendaki langsung menuju jantung lokasi, ke pos di Desa Waturrejo, memotong birokrasi basecamp yang kerap rumit. Langkah ini bukan tanpa alasan. "Kami ingin dampak ekonominya langsung menyentuh warga desa yang menjadi jalur," tutur Dimas.

Dan dampak itu terasa nyata. Desa Waturrejo yang sempat sepi, kini kembali berdenyut. Warung-warung ramai, jasa parkir dikelola sendiri oleh warga, dan geliat transaksi mengalir deras.
Dari yang hanya 10 pengunjung di hari biasa, melonjak hingga 100 orang di akhir pekan. Selokurung bukan lagi sekadar nama, ia telah menjadi simbol kebangkitan dan pintu masuk baru untuk merasakan denyut nadi Ngantang yang paling autentik.