Sidoarjo, Jejakjurnalis.com,- Bangunan masjid yang menjadi pusat ibadah para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ghozini di Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo roboh saat digunakan untuk salat Ashar musibah terjadi pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.
Peristiwa ini membuat suasana panik karena banyak jamaah yang sedang berada di dalam masjid tertimpa reruntuhan bangunan. Hingga Senin malam pukul 20.23 WIB, proses evakuasi masih terus berlangsung karena diduga masih ada korban terjebak di lokasi.
Korban Mencapai 82 Orang
Berdasarkan data resmi yang dihimpun dari Polresta Sidoarjo, jumlah korban yang sudah terdata mencapai 82 orang. Sebagian besar mengalami luka-luka, sementara satu orang dinyatakan meninggal dunia.
Rinciannya, korban luka sebanyak 34 orang dirawat di RSUD Sidoarjo, 5 orang di RS Delta Surya, dan 42 orang di RS Siti Hajar. Dari korban di RS Siti Hajar, satu orang di antaranya meninggal dunia, sehingga total korban adalah 81 luka dan 1 meninggal.

Polisi bersama tim gabungan dari TNI, BPBD, Damkar, PMI, dan relawan bahu membahu melakukan evakuasi. Suasana di sekitar Ponpes dipadati warga, keluarga santri, serta tim medis yang terus siaga.
Baca juga: Siswa SMK Penerbangan PBD Medan PKL di Puspenerbal Juanda
Tonton video PKL Siswa SMK Penerbangan PBD Medan di: https://youtu.be/Sgr9msfWzRQ
Penyebab Masih Diselidiki
Hingga laporan awal disampaikan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, penyebab runtuhnya bangunan masjid Ponpes Al Ghozini masih belum dapat dipastikan. Polisi berencana memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui detail peristiwa.
“Untuk penyebab runtuhnya bangunan masih belum diketahui pastinya. Saat ini fokus utama kami adalah mengevakuasi korban serta memastikan seluruh jamaah yang tertimpa reruntuhan dapat tertolong,” ujar Christian Tobing dalam laporannya kepada Kapolda Jatim.
Rencana Tindak Lanjut
Polresta Sidoarjo bersama jajaran Polda Jatim telah menyusun langkah penanganan pascakejadian. Rencana tindak lanjut meliputi:
1. Mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
2. Melanjutkan evakuasi korban hingga tuntas.
3. Melakukan pemeriksaan saksi-saksi untuk mengungkap penyebab robohnya bangunan.
4. Melaporkan perkembangan kepada pimpinan Polda Jatim.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak berkerumun terlalu dekat dengan lokasi untuk memudahkan proses evakuasi.
Dukungan untuk Korban dan Keluarga
Bupati Sidoarjo beserta jajaran pemerintah daerah direncanakan akan meninjau lokasi. Selain itu, sejumlah rumah sakit di sekitar Sidoarjo sudah menyiapkan tambahan ruang perawatan darurat.
“Kami sampaikan duka mendalam, kami pastikan pencarian dan evakuasi santri yang menjadi korban akan dilakukan sampai tuntas,” ucap Bupati Sidoarjo, Subandi.
Relawan kemanusiaan juga memberikan bantuan berupa makanan dan logistik untuk para santri dan keluarga yang menunggu.
Peristiwa tragis ini menjadi duka mendalam bagi Ponpes Al Ghozini yang selama ini dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan agama di Kecamatan Buduran.
Hingga berita ini diturunkan, tim gabungan masih terus berupaya keras mengevakuasi korban dengan alat berat serta peralatan manual demi menghindari risiko tambahan.
Teguh M