Alam Indonesia Pikat Petualang Prancis Kevin Novgel

  • Bagikan
Alam Indonesia dan nilai tukar menjadi daya tarik wisatawan mancanegara, termasuk bagi petualang asal Prancis, Kevin Novgel.
Alam Indonesia dan nilai tukar menjadi daya tarik wisatawan mancanegara, termasuk bagi petualang asal Prancis, Kevin Novgel.

Kota Batu, Jejakjurnalis,- Alam Indonesia dan nilai tukar menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, termasuk bagi petualang asal Prancis, Kevin Novgel, seorang profesional di bidang cyber security yang tengah menjelajahi keindahan alam Jawa Timur.

Dalam perjalanannya kali ini, Kevin mengaku terpesona bukan hanya oleh panorama alam Indonesia yang memesona, tetapi juga oleh nilai ekonomi yang kompetitif dan keramahan masyarakatnya.

Biaya Hidup Terjangkau, Daya Tarik Tersembunyi

Menurut Kevin, keunggulan Indonesia tidak hanya terletak pada pesona gunung, laut, dan budayanya, tetapi juga pada efisiensi biaya hidup yang sangat menarik bagi para wisatawan asing.

Sebagai seorang profesional yang telah terbiasa bepergian ke berbagai negara, Kevin bisa merasakan perbedaan yang signifikan. Biaya hidup di Indonesia, terutama di luar destinasi wisata utama seperti Bali, sangat terjangkau.

Baca juga: Catatan Lapangan Arga: Gunung Butak Bangun Budaya Zero Waste

"Biaya hidup terjangkau menjadi nilai tambah yang kuat bagi para traveler jarak jauh seperti saya,” ujar Kevin saat ditemui di sela-sela pendakiannya di Gunung Buthak, Kota Batu.

Alam Indonesia dan nilai tukar menjadi daya tarik wisatawan mancanegara, termasuk bagi petualang asal Prancis, Kevin Novgel saat berkunjung di gunung Buthak
Alam Indonesia dan nilai tukar menjadi daya tarik wisatawan mancanegara, termasuk bagi petualang asal Prancis, Kevin Novgel saat berkunjung di gunung Buthak.

Ia menilai, dengan nilai tukar mata uang yang bersahabat, wisatawan asing bisa menikmati pengalaman berpetualang lebih lama tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

“Bahkan untuk akomodasi dan makanan, kualitasnya sangat baik dibandingkan dengan harga yang ditawarkan,” tambahnya.

Pengalaman Kedua, Bukti Repeat Value Indonesia

Kedatangan Kevin kali ini merupakan kunjungan keduanya dalam dua tahun terakhir. Setelah sebelumnya menghabiskan waktu dua bulan di Surabaya dengan tinggal di sebuah vila. Kali ini ia memfokuskan perjalanannya pada eksplorasi alam pegunungan Jawa Timur.

“Keindahan alam Indonesia sudah diakui dunia. Namun yang membuat kami, para petualang, ingin kembali adalah keseimbangan antara keindahan, keramahan masyarakat, dan biaya hidup yang realistis. Saya bisa bekerja secara daring sambil menikmati suasana yang damai dan alami,” paparnya.

Kevin menegaskan, pengalamannya di Indonesia sangat berbeda dibandingkan negara Asia lain. Di Indonesia, ia menemukan perpaduan antara hospitality, nilai budaya, dan kemudahan akses yang sulit ditemui di tempat lain.

“Saya berencana untuk kembali lagi, mungkin lebih lama, dan mencoba menjelajah wilayah timur Indonesia,” katanya dengan senyum lebar.

Potensi Besar Digital Nomad dan Wisata Long-Term

Pandangan Kevin memberi gambaran jelas bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan pasar wisatawan long-term dan digital nomad.

Kombinasi antara biaya hidup yang kompetitif, konektivitas internet yang semakin baik, dan lingkungan alam yang menenangkan, menjadi magnet bagi para pekerja digital dari seluruh dunia.

Para pelaku pariwisata diharapkan mampu menangkap peluang ini dengan menghadirkan konsep wisata berkelanjutan yang mendukung workation atau bekerja sambil berlibur tanpa merusak keaslian alam dan budaya lokal.

“Indonesia adalah surga bagi mereka yang ingin menyeimbangkan hidup antara pekerjaan dan alam. Nilai tukarnya bersahabat, masyarakatnya ramah, dan setiap tempat punya cerita,” tutup Kevin sambil menatap hamparan kabut yang menyelimuti puncak Buthak.

Teguh M

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan