WC-KOEn dan SATO Bantu Modal Kerja 6 BUMDes Lumajang

  • Bagikan
WC-KOEn dan SATO memperkuat pemberdayaan enam BUMDes di Kabupaten Lumajang melalui dukungan modal kerja dan pelatihan pengembangan bisnis sanitasi aman
WC-KOEn dan SATO memperkuat pemberdayaan enam BUMDes di Kabupaten Lumajang melalui dukungan modal kerja dan pelatihan pengembangan bisnis sanitasi aman

Lumajang, Jejakjurnalis.com,- WC-KOEn dan SATO memperkuat pemberdayaan enam BUMDes di Kabupaten Lumajang melalui dukungan modal kerja dan pelatihan pengembangan bisnis sanitasi aman dalam Program One Stop Shop (OSS) Sanitasi yang digelar pada Rabu (4/12/2025) di BUMDes Srikandi, Desa Kebonsari, Sumbersuko.

Program ini menjadi kolaborasi strategis UNICEF, Universitas Airlangga, dan WC-KOEn untuk menjadikan BUMDes sebagai motor usaha sanitasi yang mandiri dan berkelanjutan.

Kegiatan tersebut merupakan Program UNICEF–UNAIR dengan dukungan dari Pemkab Lumajang melalui DPMD, Dinas Kesehatan, DPKP, UPT PALD, Puskesmas, serta Forum BUMDes.

Kabid DPMD hadir dan membuka acara, didampingi Dr. Corie dari UNICEF–UNAIR, Kades Kebonsari, Sanitarian Puskesmas dan narasumber utama Dr. Koen Irianto Uripan, pendiri WC-KOEn.

WC-KOEn dan SATO memperkuat pemberdayaan enam BUMDes di Kabupaten Lumajang melalui dukungan modal kerja dan pelatihan pengembangan bisnis sanitasi aman
WC-KOEn dan SATO memperkuat pemberdayaan enam BUMDes di Kabupaten Lumajang melalui dukungan modal kerja dan pelatihan pengembangan bisnis sanitasi aman

Pemberdayaan BUMDes dilakukan melalui bantuan modal usaha berupa 10–20 unit closet SATO hemat air untuk masing-masing BUMDes percontohan: Bumdes Sopoyoni, Ramah Jaya, WIRARA, Wonorejo, Kebonsari, dan Srikandi.

Baca juga: Proyek Pembangunan RSUD R.T. Notopuro di Sidak Bupati Subandi

SATO, produk inovasi LIXIL Jepang, menjadi komponen utama OSS karena hemat air, anti-bau, mudah dipasang, serta sangat relevan untuk wilayah pedesaan yang memiliki keterbatasan sumber air.

Dr. Corie menegaskan pentingnya penguatan kelembagaan desa dalam keberlanjutan sanitasi.

“Bantuan modal tidak akan berdampak jika tidak disertai kemampuan bisnis. Karena itu UNICEF–UNAIR mendukung BUMDes agar punya keterampilan usaha, kemampuan edukasi masyarakat, dan strategi layanan sanitasi yang kokoh,” ujarnya.

WC-KOEn berperan besar sebagai penyedia teknologi SATO sekaligus mentor bisnis sanitasi. Dr. Koen memberikan pelatihan intensif mulai strategi pemasaran, model promosi, komunikasi menjual, hingga praktik pemasangan SATO.

“BUMDes harus naik kelas. Mereka tidak hanya menyediakan barang, tetapi menawarkan solusi sanitasi aman bagi warganya. Dengan modal SATO dan kemampuan usaha, BUMDes bisa mandiri secara ekonomi,” tegasnya.

Materi yang dibawakan Dr. Koen disampaikan dengan gaya humoris, energik, dan mudah dicerna, membuat peserta aktif bertanya dan ikut praktik. Para direktur BUMDes belajar langsung cara membangun layanan sanitasi terpadu yang bisa dijalankan tanpa ketergantungan pada subsidi.

Salah satu peserta, Baidowi dari Bumdes Wiraraja, mengakui manfaat besar pada kegiatan ini.

“Kami tidak hanya diberi produk, tetapi cara berbisnisnya. Ini dorongan nyata agar BUMDes benar-benar berdaya,” tuturnya.

Bantuan modal kerja SATO dan penguatan kapasitas usaha melalui pelatihan OSS menjadikan program ini sebagai langkah besar mendorong BUMDes Lumajang menjadi pusat layanan sanitasi aman yang mandiri, profesional, dan berdampak langsung bagi kesehatan serta ekonomi masyarakat desa.

Teguh

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!