FOTO ; Momen bahagia warga Beutong Ateuh setelah berhasil membangun jembatan darurat. (TikTok/TOKO DAMRY)
Paya Cukai – Di tengah fokus penanganan bencana banjir, kondisi pilu dialami oleh pengungsi di wilayah pedalaman, tepatnya di Paya Cukai, Langkahan.
Warga di lokasi ini dilaporkan masih sangat minim mendapatkan bantuan, terutama fasilitas dan layanan medis.
Kondisi memprihatinkan ini diangkat ke publik melalui unggahan akun TikTok @TOKO DAMRY pada Minggu, 14 Desember 2025, yang mendokumentasikan betapa mendesaknya kebutuhan bantuan di sana.
Relawan yang mendatangi lokasi tersebut menemukan bahwa sejumlah warga yang sakit harus bertahan tanpa fasilitas medis yang memadai.
Dalam salah satu adegan, seorang warga yang sedang sakit bahkan terpaksa tidur di luar ruangan, tanpa selimut atau tenda yang layak.
Video tersebut juga menegaskan bahwa hingga saat itu, warga di Paya Cukai belum menerima obat-obatan dan bantuan logistik lainnya secara optimal.
Relawan pun menyuarakan permohonan bantuan darurat, khususnya tim medis.
“Untuk tim medis bawa obat-obatan untuk korban di sini,” ucap seorang relawan.
Ia menjelaskan betapa gentingnya situasi tersebut, mengingat banyaknya pengungsi yang mulai jatuh sakit.
“Banyak korban-korban yang sakit tidur di sini,” ungkapnya dengan nada memohon.
Relawan tersebut menutup pesannya dengan harapan agar pihak-pihak terkait, khususnya bidang kesehatan, segera turun tangan.
“Kami mohon tolong datang untuk medis terutama, tolong lihat mereka,” pungkasnya.
Kisah ini menjadi pengingat keras bahwa penyaluran bantuan pascabanjir harus menjangkau hingga ke daerah paling terpencil, memastikan setiap warga terdampak, terutama yang sakit, mendapatkan pertolongan yang layak dan segera.













