FOTO ; Warga Gayo Lues memberikan hasil panennya untuk TNI yang bertugas membagikan logistik. (TikTok/gg___geming)
ACEH – Sebuah simfoni gotong royong yang langka dan mengharukan terjadi di tengah keprihatinan pascabencana banjir bandang di Gayo Lues. Usai menerima bantuan logistik yang diantarkan helikopter TNI Angkatan Darat, warga Desa Ekan, Kecamatan Pining, justru membalasnya dengan memberikan hasil bumi terbaik mereka: durian dan manggis dalam jumlah yang melimpah.
Momen spontan yang viral di platform TikTok tersebut, menurut Kapten Inf. Ahmad Syarifudin, S.I.P., Danramil 0117-08/Pining, merupakan refleksi nyata dari karakter masyarakat Gayo yang menjunjung tinggi nilai “melengen” (rasa malu jika tidak berbuat baik) dan “keramat” (saling menghormati).
“Dalam kondisi terbatas pasca-banjir akhir November lalu, kami dari Posko TNI hanya menjalankan tugas kemanusiaan. Respons luar biasa ini di luar perkiraan. Ini bukan sekadar buah, tapi simbol kepercayaan dan rasa terima kasih yang paling tulus yang pernah kami terima di lapangan,” ujar Danramil saat dikonfirmasi, Minggu (28/12/2025).
Dr. Alfi Rahman, S.T., M.Sc., Pakar Kebencanaan dan Ketahanan Komunitas dari Universitas Syiah Kuala, melihat kejadian ini sebagai sebuah “modal sosial kritis” yang sering terlupakan dalam manajemen bencana.
“Ini adalah contoh sempurna dari reciprocal altruism (altruisme timbal balik) dan ketahanan komunitas berbasis kearifan lokal. Warga, meski sebagai penerima bantuan, mempertahankan martabat dan agensi mereka dengan memberi balik apa yang mereka punya. Tindakan ini bukan hanya mengharukan, tapi secara psikologis membangun pemulihan yang setara dan berkelanjutan, memperkuat kohesi sosial antara warga dan negara,” papar Dr. Alfi.
Dari sisi warga, Saudara Amiruddin (45), salah seorang perangkat Desa Ekan, menjelaskan motivasi di balik pemberian tersebut. “Kami melihat pak-pak TNI turun dari heli, wajahnya kecapaian tapi tetap senyum. Hati kami terenyuh. Kami di sini sedang panen durian dan manggis, itu saja yang bisa kami bagi. Ini ucapan terima kasih kami, agar mereka juga merasakan manisnya buah dari Gayo Lues,” kisahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Gayo Lues, Muhammad Ikhsan, S.Sos., M.Si., mengapresiasi viralnya konten positif ini. “Video ini telah menjadi soft diplomacy yang powerful. Di tengah berita berat tentang kerusakan, muncul narasi terang tentang keluhuran budi dan hubungan harmonis antara pemerintah/TNI dan rakyat. Kami mendukung penyebaran konten semacam ini,” tuturnya.
Hingga berita ini diturunkan, status tanggap darurat bencana di Gayo Lues masih diperpanjang hingga 31 Desember 2025. Distribusi bantuan melalui jalur udara masih menjadi andalan untuk menjangkau desa-desa yang akses jalannya terputus total.













