Edukasi dimulai dari siswa siswi diperkenalkan dengan petani ulat sutra serta cara berternak ulat sutra,menurut Didik dan Eko Petani ulat sutra mengungkapkan : “Dibutuhkan waktu tiga hari untuk ulat membungkus diri menjadi kepongpong. Dalam kepongpong ulat mengalami metamorphosis atau perubahan bentuk menjadi pupa. Bila proses berlanjut pupa kelak akan menjadi kupu-kupu,satu minggu kemudian kepongpong siap dipanen. Kepongpong yang siap panen berbentuk oval berwarna putih. Kepongpong dibersihkan dahulu satu persatu. Jika ada yang rusak atau bolong akan disisihkan. “Yang rusak ini dapat dibuat menjadi gantungan kunci setelah pupa dikeluarkan. Jadi kita tidak membung begitu saja kepongpong yang rusak,” Beraneka motif itu dirangkai benang sutera dengan warna menyala, seperti oranye dan kuning. Tapi, tenun sengkang masih mengandalkan kelihaian tangan. Dari tenunan itu bisa lahir tiga macam tenun, yakni ikat, polos, dan variasi. Tenun sutera polos tidak bermotif, hanya bermain di satu warna benang. Sedangkan tenun ikat memakai dua hingga tiga warna benang yang disatukan. Sedangkan tenun variasi adalah perpaduan ikat dan polos. Dan esok harinya siswa – siswi diajakan cara membatik,dari awal mengambar motif sampai proses membatik. Akbar Maulana sebagai guru senirupa Smp Muhamadiyah 8 Kota Batu mengungkapkan pada pembalajaran P5 tentang penguatan profil pelajar Pancasila,diajak ke Griya seni batik Kupu sutra di Kelurahan Songgokerto,dengan bekerjasama dengan Walimurid,bertujuan agar siswa bisa belajar kewirausahaan dan kemandirian. Dimana saat sepuluh tahun ke depan jika loeongan pekerjaan semakin sulit maka siswa siswi dapat memakai keahlian membatik ini untuk bertahan hidup.
Beranda
Uncategorized
Pelatihan membatik Pembelajaran P5 Smp Muhamadiyah 8 Kota Batu di Griya Batik Shiny Sutra,Kota Batu.