Satu lagi produk khas Kota Batu muncul. Kali ini Ibu-ibu warga Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur memproduksi kain jumput yang diberi pewarna alami. Tidak hanya bentuk karyanya yang menarik untuk dimiliki, proses pembuatan kain khas Kelurahan Ngaglik Kota Batu ini cukup unik.
Meski tak memiliki potensi alam untuk dijadikan destinasi wisata, Ngaglik ternyata merupakan penghasil batik serta kerajinan tangan yang sangat diperhitungkan. Disparta akan memberikan julukan Kampung Jawa karena terdapat produksi batik jumput hasil karya kelompok masyarakat (Pokmas) Kembang Tanjung.
Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Sidiq mengatakan pihaknya memiliki program khusus mengangkat potensi wisata tiap desa/kelurahan di Kota Batu. Untuk Kelurahan Ngaglik sendiri akan dijadikan pusat batik serta produk kreatif sehingga produknya bisa jadi cinderamata para wisatawan yang bertandang ke Kota Batu. “Kampung Jawa ini nanti akan jadi pusat produksi ekonomi kreatif dan edukasi produksi seperti batik. Apalagi masyarakat setempat memiliki semangat luar biasa, SDM masyarakat juga mumpuni,” tegas Arief setelah membuka festival batik dan selamatan desa. Selain itu, alasan Ngaglik dijadikan sentra karena di tempat ini tidak memiliki destinasi wisata alam. Untuk itu, ia berjanji mendorong potensi ekonomi kreatif yang ada khususnya batik dengan menyediakan beberapa fasilitas dan prasarana yang dibutuhkan. “Untuk memantapkan SDM, Disparta akan memberikan pembinaan dengan menyiapkan tenaga pengajar seni, membantu promosi, dan memviralkan,” paparnya.