Bangun Dialogis, DR. Koen Mengimpulse dan Mendorong Masyarakat Berprilaku Bersih dan Sehat
{jejakjurnalis.com} Sidoarjo | Terkadang merubah perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dibutuhkan ketegasan dan diperlukan upaya menyadarkan dengan berbagai cara agar bisa menerima masukan dengan pola dan sistem yang menurutnya baik walaupun masih terbersit berbagai alasan namun mau melakukannya.
Peran dialogis berbasis perintah tunggal (command line dialogue) yang dibangun dengan konsep berbasis data dan informasi yang valid menjadi pendorong membangun kesadaran masyarakat memahami makna yang hendak ditempuh dan menghasilkan sebuah gol demi kebaikan bersama.
Hal tersebut terpancar bagaimana seorang DR.Koen memberikan Inisiatif, keluwesan, kompleksitas, dan kekuatan, serta ragam informasi sehingga mampu mengimpulse dan mendorong kuat perubahan perilaku di dalam masyarakat agar tercipta kesadaran untuk selalu hidup bersih dan sehat.
Seperti yang dilakukannya dalam kegiatan terkait dengan aksi cegah stunting di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada hari Senin, (03/7/2023) mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai dan dihadiri Kepala Desa Wedoro, Camat Waru, Kepala Puskesmas Waru, Ketua BPD Wedoro, Kader Posyandu dan Puskesmas, Ketua RT dan RW serta perwakilan warga.
“Permasalahan stunting bukan merupakan masalah yang tidak bisa diatasi ataupun dikendalikan, namun memerlukan perhatian ekstra mulai dari hulu ke hilir sehingga tidak timbul permasalahan baru dikemudian hari akibat proses yang kurang baik,” ucap sang tenaga ahli bidang sanitasi ini.
Menurutnya membiasakan budaya sehat sejak awal bagi ibu hamil dan anak-anak yang masih dalam masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau Periode Emas Kehidupan, dengan menjaga sanitasi utamanya memiliki jamban sehat dengan fasilitasnya yang baik maka stunting tidak akan pernah terjadi.
“Periode emas kehidupan ini sangat butuh perhatian apabila periode ini gangguan perkembangan dan pertumbuhan karena faktor kesehatan tidak ditangani dengan baik, akibat yang ditimbulkan akan dapat dirasakan anak-anak hingga ia dewasa,” ucap Direktur WCKOEn dan anggota APPSANI.
Hal tersebut dikarenakan periode emas kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin saat kehamilan selama 270 hari hingga anak berusia 2 tahun selama 730 hari, inilah organ-organ vital seperti otak, hati, jantung, ginjal, tulang, tangan atau lengan, kaki dan organ tubuh lainnya mulai terbentuk dan terus berkembang seiring perkembangan anak.
“Perlu diketahui bahwa sanitasi yang buruk menimbulkan masalah gangguan kesehatan terutama pencernaan pada anak, dan saat sering terkena masalah pencernaan, sistem imunnya menjadi lemah. Sehingga si kecil sering sakit-sakitan, kurang gizi, dan pada akhirnya meningkatkan risiko stunting,” tutur Doktor jebolan Sekolah Pasca Sarjana Unair dengan IPK 4.0.
DR. Koen menerangkan jika memiliki jamban sehat berseptic tank dengan standar yang sesuai dengan kesehatan merupakan langkah awal dalam mencegah banyaknya timbul penyakit yang disebabkan oleh tinja atau kotoran yang dikeluarkan manusia, dan salah satunya adalah Stunting.
“Virus, bakteri, dan parasit tumbuh subur di tempat dengan sanitasi yang buruk hingga menyebabkan penyakit atau komplikasi yang serius bahkan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani segera. penyakit tersebut antara lain kolera, Demam Tifoid, diare, tifus, polio, dan cacingan,” ucap Koen Irianto Uripan.
“Jamban sehat memberikan perlindungan multi dalam langkah perbaikan kesehatan masyarakat. Selain mencegah penularan penyakit, memutus mata rantai penyakit, tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya serta menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau,” pungkas Koen.
Kepala Desa Wedoro, Abdul Rosyid, katakan bahwa kami telah berupaya semaksimal mungkin untuk menuju Desa Wedoro bebas dari perilaku buang air besar sembarangan atau Desa Open Defication Free ( ODF), salah satunya adalah dengan melaksanakan kegiatan “Sosialisasi dan Edukasi Perubahan Perilaku Masyarakat Melalui Jamban Sehat” bersama DR. Koen.
“Dengan kegiatan pemaparan dari DR. Koen ini sangat membantu kami untuk memberi informasi dan edukasi kepada warga terkait dengan Jamban Sehat dalam rangka menuju kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat dan tentunya tidak meninggalkan peran dari kader-kader Desa Wedoro,” ucap Abdul Rosyid.
{Ags}