Bali ( Jejakjurnalis.com ) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini khusus bertolak ke Bali. Bersama PJ Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya dan Kapolda Bali Ida Bagus Kade Putra Narendra, Menhub membahas penanganan kepadatan lalu lintas dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Minggu (31/12).
Rapat koordinasi tersebut dihadiri sejumlah pihak seperti Otoritas Bandara, Jasa Marga, Jasa Raharja, Angkasa Pura Indonesia, serta unsur terkait lainnya.
Menhub mengungkapkan, salah satu upaya penanganan jangka pendek yang dilakukan yaitu, menyediakan shuttle bus dari dan ke bandara, serta beberapa titik wisata di Bali seperti Nusa Dua, Sentral Parkir Sunset Road, serta Benoa. Bus juga berkeliling di sepanjang Kuta, Legian, serta Canggu dengan headway 15 menit.
“Kami melalui Otoritas Bandara, bersama Kapolda, serta Gubernur Bali akan menginformasikan kepada masyarakat dan airlines, melalui media sosial bahwa tanggal 2 Januari 2024 kegiatan antar jemput bus shuttle sudah dijalankan,” ujar Menhub.
Menhub mengimbau kepada pemilik toko oleh-oleh dan restoran untuk membantu mengatur kendaraan para pengunjung, agar tidak menimbulkan kemacetan. “Begitu kapasitas penampungan parkirnya sudah penuh agar dibatasi tidak sampai keluar ke jalan. Saya mohon Pak Kapolda supaya menempatkan anggota dan memberikan pengertian,” tutur Menhub.
Untuk penanganan jangka menengah, akan dilakukan perbaikan di area bandara oleh Angkasa Pura yaitu berupa penambahan kapasitas parkir dan penambahan jalur kendaraan menjadi 4 jalur. Kemudian, mengupayakan dibangun flyover untuk akses jalan menuju bandara yang akan dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR.
Sedangkan untuk jangka panjang, pemerintah akan membangun kereta LRT dari bandara ke sejumlah titik yang selama ini lalu lintasnya padat seperti di Sunset Road, Legian, serta Canggu.
“Bali harus memiliki angkutan massal perkotaan. Tidak bisa lagi hanya menggunakan kendaraan pribadi, karena kunjungan wisata di sini semakin masif,” tutur Menhub.
Turut hadir pada rapat tersebut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Maria Kristi Endah Murni, serta Direktur Jenderal Perhubungan Perkeretaapian Risal Wasal.
( Wic )