Langkanya Pasokan BBM Ganggu Pariwisata Bahari Labuan Bajo

  • Bagikan
Langkanya Pasokan BBM Ganggu Pariwisata Bahari Labuan Bajo
Langkanya Pasokan BBM Ganggu Pariwisata Bahari Labuan Bajo

Labuan Bajo, NTT, Jejakjurnalis.com,- Labuan Bajo sebuah destinasi wisata bahari super premium menghadapi masalah serius akibat dari langkanya pasokan bahan bakar minyak (BBM) yang mengakibatkan terganggunya layanan pariwisata di daerah tersebut.

Pengusaha kapal wisata dan operator speed boat mengeluh, karena aktivitas pekerjaan mereka terganggu akibat dari langkanya ketersediaan BBM di wilayah Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kab. Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Setiap hari kapal wisata yang biasanya beroperasi tanpa henti terpaksa harus menunda jadwal operasional karena keterbatasan BBM. Bahkan, beberapa kapal terpaksa tidak beroperasi sama sekali karena tidak mendapatkan pasokan.

Situasi ini tentu merugikan pengusaha lokal yang mengandalkan dari industri pariwisata bahari untuk menyokong perekonomian mereka. Antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menjadi pemandangan sehari-hari, mulai dari pagi hingga malam.

Untuk menjaga ketertiban, anggota kepolisian ditempatkan di setiap SPBU, memastikan situasi tetap kondusif di tengah meningkatnya kebutuhan BBM, terutama jenis pertamax.

Galih, salah seorang pengusaha kapal wisata setempat, mengungkapkan keluhannya akibat sulitnya dirinya mendapatkan BBM yang berakibat turunnya pendapatan.

Langkanya Pasokan BBM Ganggu Pariwisata Bahari Labuan Bajo
Langkanya Pasokan BBM Ganggu Pariwisata Bahari Labuan Bajo

“Kami sangat tergantung pada BBM, terutama jenis pertamax. Saat ini, sulit sekali mendapatkannya, padahal bulan Agustus adalah musim liburan di mana turis domestik dan mancanegara mulai berdatangan,” keluhnya.

Menurut Galih, permintaan layanan wisata bahari di Labuan Bajo biasanya meningkat pesat selama bulan Agustus. Banyak turis datang untuk menikmati keindahan alam dan keunikan ekosistem yang ditawarkan oleh kepulauan ini.

Namun, kelangkaan BBM membuat beberapa layanan harus dibatasi atau bahkan dibatalkan. Hal ini tidak hanya merugikan sektor pariwisata, tetapi juga merusak citra Labuan Bajo sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Masyarakat setempat dan para pelaku usaha berharap pemerintah dan pihak terkait segera meningkatkan kuota BBM, terutama jenis pertamax, seperti sebelum krisis ini terjadi.

Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang, kebutuhan BBM jelas harus disesuaikan guna memastikan operasional pariwisata tidak terganggu. Jika situasi ini berlanjut, dikhawatirkan akan berdampak buruk pada pendapatan warga lokal yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.

Labuan Bajo yang seharusnya menjadi destinasi wisata unggulan kini menghadapi tantangan besar yang perlu segera diatasi demi keberlanjutan pariwisata dan kesejahteraan masyarakat setempat.

  • Bagikan