KRIDA CULTURE STATEMENT

  • Bagikan

” Bersyukur atas Anugerah Alam, Menghargai Budaya, dan Membangun Kesejahteraan Berkelanjutan untuk Generasi Mendatang”

Kota Batu, Jejakjurnalis.com – Kota Batu yang dikenal akan keindahan alam dan kekayaan tradisi yang memiliki potensi sangat luar biasa yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus
menjaga keberlanjutan bagi generasi mendatang.

Dengan menghargai warisan budaya, bersyukur atas anugerah keberlimpahan alam, dan berkomitmen pada pembangunan
berkelanjutan, mka Kota Batu dapat menjadi contoh kota yang harmonis antara kemajuan dan
keberlangsungan.

Dalam pandangan ini, ada beberapa poin inti yang dijadikan pandangan KRIDA untuk mengarahkan fokus dan tindakannya:

1. Penghargaan Terhadap Tradisi Budaya: Tradisi dan budaya adalah identitas yang menghubungkan warga Kota Batu dengan sejarah, nilai-nilai, dan satu sama lain.
KRIDA kedepan selalu menginisiasi, mengadakan dan mendukung lebih banyak kegiatan budaya, festival, dan pendidikan yang menguatkan keterikatan ini, sambil juga melibatkan generasi muda agar mereka merasa terhubung dan bangga dengan warisan budaya mereka.

2. Rasa Syukur atas Keberlimpahan Alam: Kota Batu dianugerahi kekayaan alam yang melimpah. Rasa syukur kedepan diwujudkan KRIDA dalam kebijakan dan tindakan yang fokus pada pelestarian lingkungan, seperti pengelolaan sampah yang
berkelanjutan, perlindungan kawasan hijau, serta program kesadaran lingkungan yang
melibatkan warga dalam menjaga keindahan dan keberlanjutan alam Kota Batu.

3. Pengembangan Kesejahteraan Masyarakat: KRIDA Fokus pada kesejahteraan masyarakat mencakup pemberdayaan ekonomi lokal, pendidikan, dan pelayanan
kesehatan. Program seperti pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) berbasis lokal, dukungan pendidikan bagi anak-anak, dan peningkatan akses layanan kesehatan dapat membantu memperkuat kualitas hidup warga.

4. Keberlanjutan untuk Generasi Berikutnya: Setiap langkah yang diambil KRIDA selalu berorientasi pada keberlanjutan, memastikan bahwa sumber daya dan
lingkungan yang ada saat ini tetap terjaga untuk anak cucu kita. Investasi pada energi bersih, pertanian berkelanjutan, dan pendidikan lingkungan bagi generasi muda dapat memastikan bahwa kekayaan alam dan tradisi budaya dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.

Dengan menggabungkan penghargaan terhadap budaya, pelestarian lingkungan,
pengembangan kesejahteraan, dan pemikiran jangka panjang, pandangan ini menjadi pijakan
yang kuat untuk mewujudkan Kota Batu yang tidak hanya makmur, tetapi juga memiliki rasa bangga, kepedulian, dan tanggung jawab terhadap masa depan.

Keterkaitan kebudayaan Kota Batu dengan kebudayaan secara universal menciptakan
jembatan yang memperkuat identitas lokal sambil merayakan keberagaman global. Dalam era
globalisasi ini, menjaga dan merayakan kebudayaan lokal sambil terbuka terhadap pengaruh
dan pertukaran budaya lain menjadi kunci untuk membangun masyarakat yang harmonis,
berdaya, dan berkelanjutan.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai universal dalam praktik
kebudayaan lokal, Kota Batu dapat menjadi contoh bagaimana kebudayaan dapat menjadi
kekuatan untuk perubahan positif di tingkat lokal dan global.

“Tiga Matra Krida Kota Batu : Giri – Tirta – Budaya” Kota Batu, dengan segala pesonanya, dikelilingi oleh pegunungan yang megah dan
sumber air yang melimpah, menciptakan hubungan yang erat antara elemen-elemen alam dan
kebudayaan masyarakat. Ketiga matra ini—gunung, air, dan budaya—berinteraksi secara dinamis, membentuk ekosistem yang harmonis dan saling mendukung.

Gunung, sebagai elemen pertama, bukan hanya sekadar pemandangan indah, tetapi juga
merupakan simbol kekuatan dan ketahanan bagi masyarakat. Pegunungan di Kota Batu
menjadi latar belakang yang memperkaya kehidupan warga. Budaya lokal seringkali
dipengaruhi oleh keberadaan gunung, di mana banyak mitos dan legenda mengelilingi keanggunan alam ini. Ritual dan festival yang dilakukan di lereng gunung menjadi cara bagi masyarakat untuk menghormati dan merayakan hubungan mereka dengan alam.

Selain itu, gunung memberikan sumber daya yang penting bagi kehidupan masyarakat, seperti tanah subur untuk pertanian dan potensi ekowisata yang mendatangkan pendapatan bagi warga.

Di sisi lain, air memiliki peranan yang tidak kalah penting. Aliran sungai brantas yang membelah jawa timur dan mata air di Kota Batu adalah sumber kehidupan yang mendukung pertanian dan berbagai kegiatan social ekonomi lainnya. Keberadaan air bukan hanya vital untuk kelangsungan hidup, tetapi juga menjadi pusat berbagai tradisi dan ritual. Warga Kota Batu sering mengadakan acara atau slametan yang berkaitan dengan air, yang melambangkan kesuburan dan keberkahan. Dengan demikian, air tidak hanya menjadi
sumber daya, tetapi juga simbol penting dalam kehidupan sehari-hari dan kebudayaan masyarakat.

Budaya menjadi jembatan yang menghubungkan gunung dan air, menciptakan identitas yang unik bagi Kota Batu. Tradisi, seni, dan cara hidup masyarakat mencerminkan interaksi
mereka dengan kedua elemen ini. Masyarakat Kota Batu menggabungkan nilai-nilai yang
terkait dengan gunung dan air dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kuliner yang terinspirasi oleh hasil pertanian dari daerah pegunungan dan festival yang dirayakan di dekat sumber air. Semua ini menunjukkan bagaimana budaya lokal berfungsi untuk memperkuat hubungan antara masyarakat dan lingkungan mereka.

Disinilah kemudian KRIDA
menempatkan highlight pemikiran maupun praksis utamanya
Kebudayaan adalah jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan gunung yang
megah, air yang melimpah dan setiap tradisi yang dirayakan senantisa mencerminkan rasa
syukur terhadap alam dan komitmen untuk menjaga keberlanjutannya.”

Keterhubungan antara gunung, air, dan budaya di Kota Batu menciptakan sebuah ekosistem yang harmonis dan saling mendukung. Ketiga elemen ini berkontribusi pada pembentukan identitas masyarakat yang berdaya, serta memberikan rasa syukur atas
kekayaan alam yang ada. Dalam konteks ini, penghargaan terhadap ketiga matra ini tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang. Dengan menjaga dan merayakan keterkaitan antara gunung, air, dan budaya, masyarakat Kota Batu dapat terus membangun warga yang kuat, berdaya, dan bertanggung jawab terhadap alam serta warisan budaya mereka.
Caraka Budaya Ruas Batu – Inisiasi Harapan Payung Kebudayaan ala KRIDA

Inisiasi Caraka Budaya Ruas Batu dalam konteks intelektual property berfungsi sebagai platform untuk melindungi, mengembangkan, dan mempromosikan kekayaan budaya
dan kreativitas masyarakat. Ini mencakup berbagai bentuk ekspresi budaya, seperti seni,
musik, tari, kerajinan, dan tradisi lisan, yang dapat diakui dan dilindungi melalui hak kekayaan intelektual.

Dengan memiliki wadah intelektual property yang efektif, masyarakat dapat memastikan bahwa karya budaya mereka diakui sebagai milik mereka, menghindari eksploitasi, dan mendapatkan manfaat ekonomi dari karya tersebut. Selain itu, wadah ini juga mendorong inovasi dan kolaborasi, memungkinkan seniman dan kreator untuk berkontribusi
pada pengembangan budaya secara berkelanjutan. Melalui perlindungan intelektual property,
caraka budaya dapat membantu menjaga identitas dan warisan budaya sekaligus memberi
ruang bagi ekspresi kreatif yang adaptif dan relevan di era modern.
Teras Budaya Teras Peradapan Kota Batu.

Teras Budaya Kota Batu menjadi inisiatif utama KRIDA dalam memperluas pandangan tentang kebudayaan, berfungsi sebagai fondasi yang menghubungkan tradisi, nilai-nilai lokal, dan identitas Kota Batu dalam satu kesatuan yang harmonis. Melalui pelestarian seni, bahasa, dan adat istiadat, masyarakat Kota Batu semakin memperkuat rasa bangga dan keterhubungan mereka dengan warisan budaya.

Lebih dari sekadar ruang interaksi sosial, teras ini juga berfungsi sebagai penggerak ekonomi dengan mengadakan festival budaya dan mempromosikan kerajinan lokal yang menarik perhatian wisatawan. Selain itu, teras budaya menjadi jembatan antargenerasi, memungkinkan pengetahuan dan tradisi diwariskan kepada generasi muda, serta mendorong Inovasi dan kolaborasi di antara para seniman. Dengan demikian, teras budaya berperan
penting dalam membentuk masyarakat yang berdaya, dinamis, dan berkelanjutan.

Sebagai elemen vital dalam membangun identitas dan keberlanjutan masyarakat,
Teras Budaya Kota Batu memadukan tradisi dan inovasi. Hal ini tidak hanya menjaga
warisan budaya, tetapi juga menciptakan ruang untuk pertumbuhan ekonomi dan sosial yang inklusif. Melalui kolaborasi antargenerasi dan partisipasi aktif, Kota Batu dapat terus merayakan keberagaman budaya yang memperkaya kehidupan warganya.
Jika semua aspek ini diarahkan menjadi Teras Peradaban Kota Batu, maka teras ini akan menjadi ruang di mana tradisi, inovasi, dan kolaborasi bertemu, menciptakan sinergi positif bagi warga Kota Batu. Teras peradaban mencerminkan integrasi antara budaya, tradisi, dan inovasi, membangun identitas dan keberlanjutan masyarakat. Sebagai pusat interaksi sosial, teras ini menyediakan ruang bagi berbagai elemen budaya, seperti seni, kerajinan, dan ritual lokal, untuk bersinergi menciptakan dinamika yang kaya dan beragam.

Lebih dari itu, teras peradaban berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan kebangkitan ekonomi melalui kegiatan budaya yang menarik pengunjung dan
memberdayakan komunitas lokal. Dengan melibatkan generasi muda dalam pelestarian dan
pengembangan budaya, teras ini memastikan bahwa warisan budaya tidak hanya dipertahankan, tetapi juga diadaptasi dan dikembangkan agar tetap relevan dengan zaman.
Dengan demikian, TERAS PERADABAN KOTA BATU menjadi landasan yang kuat untuk membangun masyarakat yang berdaya, kreatif, dan berkelanjutan. Mari bersama-sama kita menuju kesana, menjadikan Kota Batu sebagai contoh nyata dari kekuatan budaya dalam memajukan peradaban.

Salam ~ Kresna Dewanata Phrosakh~

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan