Sidoarjo, Jejakjurnalis.com,- Digitalisasi Keuangan kembali mengangkat nama Kabupaten Sidoarjo di tingkat nasional setelah meraih dua penghargaan bergengsi dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI.
Prestasi tersebut diumumkan pada pelaksanaan Rakorpusda P2DD 2025 di Hotel Kempinski Jakarta, Senin (1/12).
Penghargaan Nasional untuk Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo berhasil meraih TP2DD Kabupaten Terbaik 3 Wilayah Jawa–Bali dan Program Unggulan Terbaik 3 Kategori Umum. Penghargaan diberikan atas komitmen kuat pemerintah daerah dalam percepatan digitalisasi penerimaan dan belanja daerah.
Aplikasi My Retribusi menjadi program unggulan yang membawa Sidoarjo meraih penghargaan. Sistem tersebut dinilai mampu mentransformasikan pembayaran retribusi tunai menjadi non-tunai, lengkap dengan pemantauan penerimaan secara realtime.
Serah Terima Penghargaan di Jakarta
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Sidoarjo, Muhammad Makhmud, hadir mewakili Bupati Sidoarjo untuk menerima dua penghargaan tersebut.

Ia menyebut pencapaian itu sebagai bentuk konsistensi Sidoarjo dalam melaksanakan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).
Baca juga: Aisyiyah Sidoarjo Perkuat Sanitasi Lewat Pelatihan Komposter
Prestasi ini juga melengkapi penghargaan sebelumnya dari Gubernur Jawa Timur untuk kategori realisasi Kartu Kredit Indonesia Tertinggi Tahun 2025.
Komitmen Percepatan ETPD
Menurut Makhmud, Pemkab Sidoarjo terus mendorong percepatan implementasi ETPD. Upaya tersebut dipertegas melalui pembentukan TP2DD berdasarkan SK Bupati Sidoarjo Nomor 188/330/438.1.1.3/2021.
“ETPD adalah langkah pemerintah menyediakan layanan pembayaran yang lebih mudah, efisien, dan akuntabel. Ini transformasi penting dari transaksi tunai ke non-tunai,” ujarnya.
Indeks ETPD Sidoarjo Terus Meningkat
Dalam tiga tahun terakhir, indeks ETPD Sidoarjo menunjukkan performa stabil dan meningkat. Rinciannya:
Semester I 2022: 96,8%
Semester II 2022: 98,3%
Semester I 2023: 97,5%
Semester II 2023: 98,3%
Semester I 2024: 99,3%
Semester II 2024: 99,3%
Kenaikan indeks ini menandai keberhasilan program digitalisasi layanan pemerintah daerah.
Tiga Aspek Penilaian Nasional
Makhmud menjelaskan penilaian TP2DD dilakukan melalui tiga aspek utama:
1. Proses (20%) – High Level Meeting TP2DD, capacity building, dan literasi masyarakat.
2. Output (50%) – Capaian indeks ETPD, indeks SPBE, roadmap P2DD, serta regulasi pendukung.
3. Outcome (30%) – Penerimaan pajak non-tunai, retribusi non-tunai, dan persentase belanja non-tunai.
Program Unggulan My Retribusi
Aplikasi My Retribusi menjadi salah satu inovasi paling penting dalam sistem digitalisasi keuangan daerah. Program ini memungkinkan transaksi retribusi berlangsung secara non-tunai sekaligus memberi pemerintah kemampuan memantau penerimaan secara realtime.
Pemerintah pusat menilai inovasi tersebut selaras dengan agenda percepatan digitalisasi yang dicanangkan Kemenko Perekonomian RI, Kominfo, Kemendagri, dan Bank Indonesia melalui ajang TP2DD Championship.
Penguatan Layanan Publik Berbasis Digital
Dengan dua penghargaan nasional ini, Sidoarjo menegaskan posisinya sebagai daerah yang adaptif terhadap teknologi. Implementasi digitalisasi transaksi diharapkan memperkuat transparansi, efisiensi, sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Teguh M













