Sidoarjo, Jejakjurnalis.com,- Proyek Revitalisasi Alun-Alun Sidoarjo senilai Rp24,6 miliar mendapat sorotan tegas dari Bupati Sidoarjo, Subandi, ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Jumat (5/12/2025) siang.
Tujuannya sidak Bupati untuk memastikan pengerjaan proyek tersebut sudah berjalan sesuai perencanaan yang telah ditargetkan akan rampung pada pertengahan bulan Desember 2025.
Namun apa yang ditemuinya di lapangan justru membuat Bupati kecewa. Ia menilai pembangunan yang seharusnya di tahap akhir ternyata masih jauh dari rapi. Kondisi fisik proyek dinilainya masih acak-acakan dan tidak mencerminkan deviasi 20 persen sebagaimana dilaporkan pelaksana.
“Katanya devisiasi 20% ? Klo kita lihat ya tidak tidak segitu, wong masih kelihatan acak-acakan. Tinggal waktu 10 hari,” ujar Subandi.

Subandi mengingatkan pada semua pihak untuk tidak bermain-main dalam proyek yang menyangkut kepentingan publik. Sidoarjo ini langganan KPK. Mau sampai kapan? Klo masih ada yang mau bermain-main seperti ini maka ia mempersilahkan APH masuk.
Baca juga: Pemkab Sidoarjo Perkuat Integritas Desa Lewat Retret Kades
“Sebagai Bupati Sidoarjo saya akan mempersilahkan APH untuk masuk, cek semuanya. Biar tidak ada lagi permainan di Sidoarjo,” ucapnya tegas.
Menurutnya, revitalisasi alun-alun Sidoarjo merupakan proyek yang sangat dinantikan masyarakat. Pemerintah daerah telah mengeluarkan anggaran besar agar ruang publik ikon kota bisa menjadi jujugan warga. Karena itu, ia menilai sangat tidak pantas jika hasil pekerjaannya asal-asalan.
“Jangan sampai Pemerintah Daerah yang menganggarkan begitu besar ternyata realitanya keinginan dari masyarakat Sidoarjo memiliki alun-alun ternyata hasilnya sangat mengecewakan,” ujarnya.
Ia menyoroti kondisi pengerjaan yang kurang baik ini dan menegaskan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Bahrul Amig yang juga merangkap sebagai BPK, agar terus mengawasi proses Pelaksanaan Proyek Alun-Alun.
“Ini ada pertambahan lagi selama enam hari. Langsung turun dari BPK Pusat. Klo kerjaan ini tidak bagus, ya sudah tidak ada ampun,” ungkapnya dengan kecewa.
Selain proyek revitalisasi alun-alun, Bupati Subandi menyampaikan bahwa 6 proyek lain di Sidoarjo juga akan mendapat pengawasan langsung dari inspektorat pusat. Proyek tersebut meliputi RSUD Notopuro, RS Sedati, dan pompa air Kedung Peluk.
“Saya sebagai Bupati sangat malu, kepingin saya untuk menyelamatkan semua OPD. Masa warga Sidoarjo akan merusuhi projek pembangunan di Sidoarjo,” pungkasnya.
Sebagai pemimpin di Kabupaten Sidoarjo, Subandi akan melakukan pengawasan dan melakukan koreksi terhadap seluruh proyek pemerintah. Harapannya kota yang berlambang udang bandeng menjadi semakin baik.
Teguh













