Nama Ni Made Fitri adalah ASN di Bagian Umum Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Batu,dan memang tidak banyak wanita yang mempunyai ketertarikan dengan keris. Namun bagi Made ASN wanita Pemkot Batu, keris merupakan benda seni dan budaya yang tidak bisa dia lepaskan.
Yang sebetulan orang tuanya mempunyai latar belakang 2 adat dan budaya yang luar biasa, yaitu Bapak Tabanan – Bali dan Ibu keturunan keraton Yogyakarta, yang sekarang menetap di Kota Malang ini mengaku mulai menyenangi keris sejak kecil. Kebetulan orangtuanya dan kakeknya penggemar dan penikmat keris dari sisi mistis.
Kebetulan juga Ni Made sejak kecil sudah dikenalkan budaya, misal Tari Jawa dan Tari Bali Oleh Orang Tuangnya,Selain itu juga sudah dikenalkan dengan keris, kebetulan Ibu Ni Made diberi keris oleh Eyang Kakung ( Bapaknya Ibu ),
Dimana Orang tua Ni Made menanamkan menghormati dan melestarikan budaya leluhur,Toto kromo, unggah ungguh, menghormati orang yang lebih tua, tepo sliro dan sebagainya, itu yang diajarkan orang tua, sehingga selalu diterapkan dlm kehidupan sehari-hari.
Ni Made Fitri menilai keris tetap menghormati sisi filosofi, tapi saat ini juga dari segi rasional, historis, antropologis dan sosiologis.hal ini juga yang membuat Unggul mengetahui nilai sebuah keris.dan suaminya dulu pernah punya keris, tapi ada energi yang kurang cocok, terus diberikan pada orang lain. Hobby suaminya koleksi batu akik dengan berbagai jenis, baik yg sudah dijadikan cincin atau yang masih bentuk bongkahan batu, karena dirumahnya juga punya alat utk membuat akik.
Nah Ni Made Kebetulan saat ini juga sebagai Ketua KORWIL 7 Kahuripan Trah Panembahan Senopati,yaitu untuk mendata sekaligus menghimpun keturunan atau tedhak turun Panebahan Sonopati telah dibentuk sebuah yayasan yang bernama Paguyupan Tirah Panebahan Senopati,atau yang disingkat Patrap Senopati,sekilas tentang Ni Made sebagai Koordinator Wilayah Bali, NTT dan NTB.