Surabaya, Jejakjurnalis.com,- Kelurahan Dukuh Menanggal, Kecamatan Gayungan, Surabaya, menjadi salah satu titik fokus dalam verifikasi lapangan program 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pada Selasa (15/4/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari proses evaluasi terhadap keberhasilan Surabaya usai meraih ODF 2023 dan 2 kali menyabet STBM Award tahun 2023 dan 2024. Dan di tahun 2025 sebagai kota pertama yang menjalani verifikasi 5 Pilar STBM.
Dr. Koen Irianto Uripan S.H., M.M., anggota tim verifikasi 5 Pilar STBM Provinsi Jatim sekaligus Direktur WCKOEn dan Anggota Asosiasi Pengusaha Peduli Air Minum & Sanitasi (APPSANI), memimpin langsung kegiatan di lapangan.
Direktur WCKOEn ini terjun langsung untuk meninjau kondisi lingkungan, berbincang dengan warga, dan mengevaluasi implementasi lima pilar STBM, yang mencakup: Stop Buang Air Besar Sembarangan (ODF), cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair.
“Saya menyaksikan sendiri bahwa masyarakat Dukuh Menanggal telah membangun budaya hidup bersih. Ini bukan semata formalitas verifikasi, tapi bukti nyata bahwa sanitasi telah menjadi bagian dari keseharian warga,” ujar Dr. Koen.
Ia menambahkan bahwa kekuatan Dukuh Menanggal terletak pada kolaborasi warga dan keberadaan kader-kader lokal yang aktif. Saya melihat langsung bagaimana perubahan perilaku sudah mulai menjadi budaya.
“Warga tidak hanya sadar, tapi juga terlibat aktif menjaga lingkungan tetap bersih. Dukuh Menanggal bisa menjadi contoh baik bagi kelurahan lain,” ujar Dr. Koen.
Sementara, Lurah Dukuh Menanggal, Nurul Azizah, menyampaikan bahwa verifikasi 5 Pilar STBM ini menjadi ajang pembuktian sekaligus evaluasi terhadap pelaksanaan sekaligus memperkuat program sanitasi di wilayahnya.
“Kami bersama para kader kesehatan, dan tokoh masyarakat selalu rutin untuk mensosialisasikan arti pentingnya guna menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat. Kelurahan Dukuh Menanggal akan terus berbenah, dan kami selalu terbuka belajar,” kata Nurul.
Sementara itu, Ketua RT 3 RW 6 Dukuh Menanggal, Puji Pramono atau akrab disapa Yoyok, menegaskan bahwasanya perubahan perilaku untuk hidup bersih dan sehat lahir dari kesadaran kolektif warga, bukan sekadar arahan dari atas.
“Kami sering adakan kerja bakti, edukasi sanitasi, dan pengawasan lingkungan. Warga paham betul pentingnya menjaga kebersihan. Ini sudah jadi bagian dari gaya hidup kami,” ungkap Yoyok bangga.
Dalam verifikasi lapangan, melibatkan sampling kepada 25 kepala keluarga di tiap kelurahan yang terpilih. Setelah itu hasilnya akan dibahas dalam rapat pleno tim verifikasi provinsi Jatim pada Rabu, 16 April 2025, sebagai dasar penetapan Kota Surabaya meraih STBM Paripurna.
Verifikasi 5 Pilar STBM menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menetapkan daerah yang layak menyandang predikat STBM kategori paripurna. Surabaya menjadi kota pertama yang diverifikasi tahun ini, dan Dukuh Menanggal menjadi salah satu contoh keberhasilan gerakan sanitasi berbasis masyarakat
