Workshop WC-KOEn Menjawab Kebutuhan Edukasi Sanitasi

  • Bagikan
Workshop WC-KOEn Jawab Kebutuhan Edukasi Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan di Jatim.
Workshop WC-KOEn Jawab Kebutuhan Edukasi Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan di Jatim.

Surabaya, Jejakjurnalis.com,- Workshop WC-KOEn yang digagas DR Koen Irianto Uripan, S.H., M.M. kini telah menjelma menjadi laboratorium terbuka sekaligus pusat pendidikan bagi siapa saja yang ingin belajar dan berkontribusi di bidang sanitasi serta kesehatan lingkungan.

Workshop WC-KOEn yang bertempat di Griya Kebraon Barat, Surabaya, saat ini menjadi rujukan dalam pengembangan kapasitas dan pelatihan praktis untuk masyarakat maupun tenaga kesehatan di Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Sebagai rumah pembelajaran, workshop WC-KOEn tidak sekedar menawarkan ruang diskusi, namun juga tempat uji coba, praktik lapangan, hingga produksi alat sanitasi berbasis inovasi lokal.

Bahkan, dalam dua kesempatan berbeda, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Bidang Kesehatan Lingkungan (Kesling) dua kali bekerjasama dan berkolaborasi menggunakan workshop WC-KOEn guna tempat pelatihan resmi untuk Pembina Kesling dari kabupaten/kota se-Jatim.

Kesling Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Ika Puspita Sari dalam pelatihan peningkatan kapasitas implementasi STBM 5 Pilar bagi tenaga kesehatan kabupaten/kota di Jatim
Kesling Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Ika Puspita Sari dalam pelatihan peningkatan kapasitas implementasi STBM 5 Pilar bagi tenaga kesehatan kabupaten/kota di Jatim

Kesling Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Ika Puspita Sari, menyampaikan apresiasi luar biasa atas keberadaan dan kontribusi dari workshop WC-KOEn ini.

Menurutnya, tempat ini menjadi solusi nyata untuk menjembatani gap antara teori dan praktik lapangan. Kami melihat workshop WC-KOEn ini sangat aplikatif.

"Pelatihan yang kami adakan disini bisa menghidupkan semangat para peserta. Mereka tidak sekedar mendengar, tapi menyentuh, mencoba, dan berdiskusi aktif. Inilah yang kami butuhkan dalam pelatihan kesehatan lingkungan,” ujar Ika.

Ia menambahkan, pelatihan di workshop WC-KOEn membantu tenaga kesehatan dari berbagai wilayah di Jatim belajar memahami pendekatan STBM 5 Pilar secara holistik. Sehingga dari apa yang didapat bisa diterapkan di daerahnya.

“Pelatihan di tempat ini bukan sekadar transfer ilmu saja, tetapi juga transfer semangat perubahan,” imbuhnya.

DR Koen menuturkan, bahwa pendirian workshop WC-KOEn ini berangkat dari keresahannya akan kurangnya ruang pendidikan terbuka di bidang sanitasi.

Ia ingin menciptakan tempat di mana masyarakat, aktivis lingkungan, hingga pemerintah daerah bisa belajar langsung dari praktik nyata, bukan sekadar teori.

“Kami membuka pintu bagi siapa pun yang mau belajar, berkarya, dan ambil bagian dalam gerakan sanitasi sehat. Di sini semua setara, yang penting mau turun tangan, bukan hanya duduk di belakang meja,” tegas DR Koen Irianto Uripan, pada hari Senin, (16/02025).

DR Koen Irianto Uripan bersama tim ahli dari WC-KOEn
DR Koen Irianto Uripan bersama tim ahli dari WC-KOEn

Workshop WC-KOEn berdiri bukan di gedung institusi besar, melainkan di rumah pribadi DR Koen. Hal ini menjadi simbol bahwa perubahan besar itu bisa dimulai dari ruang kecil, dari rumah sendiri, dengan semangat berbagi.

“Tempat ini bukan milik saya saja, tapi milik masyarakat yang peduli. Siapa pun boleh datang belajar, menyumbangkan ide, atau membantu proyek sanitasi yang sedang berjalan,” tutur DR Koen.

Workshop WC-KOEn telah membuktikan bahwa pendidikan sanitasi berorientasi pada aksi nyata mampu mengakselerasi pemahaman dan komitmen masyarakat.

Melalui kegiatan ini, langkah menuju akselerasi perubahan perilaku tak lagi sekadar wacana, tetapi menjadi gerakan yang hidup dari bawah. DR Koen Irianto Uripan, pelopor pendidikan Sanitasi.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan