Kemenkes RI Verifikasi STBM di Sidoarjo, Dr Koen Kembali Terlibat

  • Bagikan
Kemenkes RI Verifikasi STBM di Sidoarjo, Puskesmas Gedangan menjadi salah satu lokus Verifikasi STBM 5 pilar

Sidoarjo, Jejakjurnalis.com,- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan verifikasi lapangan terhadap lima lokasi unggulan penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar di Kabupaten Sidoarjo, Senin (23/6/2025).

Dalam proses ini, Dr Koen Irianto Uripan, S.H., M.M., kembali dilibatkan sebagai anggota tim verifikator nasional. Pakar sanitasi dan perubahan perilaku, menjadi penguat penting dalam upaya Sidoarjo menuju predikat STBM Tingkat Madya Nasional.

DR Koen merupakan alumni Program Doktor Universitas Airlangga Surabaya dan telah lama aktif mendampingi di berbagai daerah dalam transformasi budaya hidup bersih melalui pendekatan STBM.

“STBM itu bukan hanya pembangunan fasilitas. Tetapi bagaimana menciptakan kesadaran kolektif dan perubahan pada perilaku di masyarakat,” ujar Dr Koen saat mendampingi Tim verifikasi di lapangan.

Tahun 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menargetkan capaian STBM 5 Pilar Tingkat Madya Nasional, setelah pada tahun 2024 meraih penghargaan sebagai Terbaik I Kategori Pratama STBM Award.

Bupati Sidoarjo H. Subandi bersama jajaran dan tim verifikator Kemenkes RI dalam rangka Verifikasi STBM 5 pilar di Kabupaten Sidoarjo.
Bupati Sidoarjo H. Subandi bersama jajaran dan tim verifikator Kemenkes RI dalam rangka Verifikasi STBM 5 pilar di Kabupaten Sidoarjo

Bupati Sidoarjo, H. Subandi, menyatakan keterlibatan dari seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan Kabupaten Sidoarjo di dalam pelaksanaan dan penerapan STBM 5 pilar. kerjasama kolektif seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.

“Pencapaian ini bukan soal mengejar penghargaan, melainkan upaya berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan layak huni bagi seluruh warga,” ungkapnya.

Lima lokus Verifikasi STBM di Sidoarjo:

1. SMPN 1 Gedangan

Menerapkan STBM secara menyeluruh, kantin sehat bebas 5P, transaksi non-tunai, fasilitas CTPS, dan dapur dengan grease trap.

2. Puskesmas Gedangan

Fasilitas layanan publik yang menerapkan prinsip GEDSI dan menjadi model integrasi STBM dalam layanan kesehatan.

3. RT 40 Perum Magersari

Kampung Mandiri STBM dengan simulasi penyedotan lumpur tinja, tabungan sanitasi TAMMARA, bank sampah, dan TOGA.

4. RT 23 Perum Sekardangan

Kampung Edukasi Sampah yang mengembangkan IPAL komunal, solar cell, pupuk cair, dan budaya CTPS.

5. TPA Griyo Mulyo Jabon

Sistem pengelolaan sampah modern dengan metode ERiC, sanitary landfill, serta pengolahan limbah organik melalui IPAL menjadi kompos dan eco-lindi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Dr Fenny Apridawati, menyampaikan bahwa pendekatan hexahelix menjadi kunci keberhasilan program STBM di Sidoarjo.

Baca juga Kota Mojokerto Raih STBM, Dr Koen Irianto: Cermin Peradaban

“Sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, media, dan komunitas membentuk ekosistem yang mendukung perubahan,” ujarnya.

Senada, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr Lakhsmi Herawati, menyatakan bahwa keberhasilan STBM tidak hanya dilihat dari capaian teknis, tetapi dari bagaimana program ini menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari warga.

“Kami ingin STBM menjadi budaya, bukan hanya program. Ini harus berlanjut di rumah, sekolah, tempat ibadah, dan seluruh ruang hidup masyarakat,” tegasnya.

Dengan dukungan tokoh strategis seperti Dr Koen serta kolaborasi kuat antar unsur masyarakat, Kabupaten Sidoarjo optimis meraih predikat STBM Tingkat Madya Nasional 2025.

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan