DR. Koen Irianto Uripan: Sanitasi Kunci Awal Cegah Dini Stunting

  • Bagikan
DR. Koen Irianto Uripan menyampaikan bahwa sanitasi adalah kunci awal pencegahan dini stunting
DR. Koen Irianto Uripan menyampaikan bahwa sanitasi adalah kunci awal pencegahan dini stunting

Surabaya, Jejakjurnalis.com,- DR. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M., Kaprodi S2 STIE ABIE Surabaya dan pakar kesehatan lingkungan menekankan bahwa masalah stunting bukan sekedar kekurangan gizi, namun juga karena lingkungan rumah yang tidak sehat.

Menurutnya, gizi bagus tidak cukup jika lingkungan tempat anak tumbuh penuh risiko infeksi. Air yang kotor, jamban tidak layak, dapur yang lembap, semua itu bisa membuat anak tidak tumbuh optimal.

"Ketersediaan air bersih, pengelolaan limbah caer rumah tangga, ventilasi, hingga kebiasaan cuci tangan, menjadi kewajiban dasar yang harus dilakukan dalam upaya pencegahan dini stunting," jelasnya, Minggu (06/07/2025).

Akademisi STIE ABIE yang juga menjadi salah seorang juri dalam lomba Bersama Wujudkan Surabaya Emas (BWSE) jilid IV menyampaikan, kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Kota Surabaya dan Tim Penggerak (TP) PKK tersebut merupakan gerakan pencegahan dini stunting.

Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, menegaskan jika BWSE Jilid IV adalah gerakan eliminasi stunting
Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, menegaskan jika BWSE Jilid IV adalah gerakan eliminasi stunting

"BWSE bukan sekadar lomba, kegiatan ini adalah bentuk intervensi Pemerintah Kota Surabaya kepada 607 bayi dibawah usia dua tahun (baduta) yang mengalami penurunan berat badan dua kali secara berturut-turut dengan indikasi awal gagal tumbuh," jelasnya.

Dalam perannya sebagai juri, Dr. Koen turut menilai berbagai indikator sanitasi rumah tangga, mulai ventilasi, sumber air, kondisi dapur, hingga pengelolaan limbah domestik.

Baca juga: Lomba Bersama Wujudkan Surabaya Emas, DR Koen Juri Rumah Sehat

“Surabaya tidak menunggu anak jatuh ke status stunting. Pemerintah kota beserta stakeholder terkait bergerak lebih awal sebelum itu terjadi. Langkah responsif yang baik menuju Surabaya Emas," ujar sang maestro bidang sanitasi.

Selain itu, dalam BWSE, DR Koen Irianto Uripan juga turut memberikan edukasi kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK) terkait arti pentingnya kebiasaan hidup bersih dan sehat sebagai benteng utama dalam mencegah penyakit.

Sementara, Ketua TP PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani, menegaskan jika BWSE Jilid IV adalah gerakan eliminasi stunting yang menyasar anak-anak yang belum stunting tapi sudah menunjukkan tanda awal. Tujuannya agar tidak terlambat.

"Peserta lomba dalam 2 bulan ini akan mendapat intervensi kesehatan secara menyeluruh, mulai dari pemeriksaan tumbuh kembang oleh dokter anak, dan pemberian makanan bergizi seperti ikan, telur, susu, hingga pelatihan menyusui serta pembuatan MPASI oleh konselor laktasi profesional," ujarnya.

Dalam lomba ini, penilaian tidak hanya pada kondisi anak, juga pada “Kampung ASI” di tiap kelurahan, dimana inovasi ini mencakup penilaian capaian ASI eksklusif, keterlibatan warga, dan sinergi lintas sektor.

“Ini bukan soal juara. Ini soal bagaimana keluarga bisa berubah, dan anak-anak tumbuh lebih sehat karena lingkungan juga mendukungnya,” pungkasnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan