Pra Stunting Jadi Alarm Dini, Dr. Koen Ajak Cegah Sejak Rumah

  • Bagikan
Pra-Stunting Jadi Alarm Dini, Dr. Koen Ajak Cegah Sejak Rumah
Pra-Stunting Jadi Alarm Dini, Dr. Koen Ajak Cegah Sejak Rumah

Surabaya, Jejakjurnalis.com,- Pra stunting bukan sekedar istilah teknis kesehatan, tapi alarm awal yang wajib disikapi serius oleh setiap keluarga terhadap anak-anak usia dini.

Pada saat bayi dua kali berturut-turut tidak mengalami kenaikan berat badan, kondisi itu menjadi sinyal awal gagal tumbuh, yang bila diabaikan dapat berujung pada stunting.

Hal ini ditegaskan oleh Dr. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M., pakar kesehatan lingkungan sekaligus Kaprodi S2 STIE ABIE, dalam keterlibatannya sebagai juri pada program BWSE Jilid IV yang diinisiasi Pemkot Surabaya dan TP PKK.

“Kalau alarm mobil saja kita langsung respons, kenapa alarm tumbuh kembang anak justru diabaikan? Berat badan stagnan dua kali itu bukan hal sepele,” ujarnya, Kamis, (17/7/2025).

Sanitasi Sering Terlupakan, Tapi Sangat Menentukan

Dr. Koen menekankan bahwa dalam banyak kasus, sanitasi buruk menjadi penyebab utama anak gagal menyerap gizi. Meski anak mengonsumsi makanan bergizi, tanpa lingkungan bersih, nutrisi tak akan optimal.

Pra Stunting Jadi Alarm Dini, Dr. Koen Ajak Cegah Sejak Rumah
Pra Stunting Jadi Alarm Dini, Dr. Koen Ajak Cegah Sejak Rumah

“Gizi dan sanitasi adalah pasangan. Tidak bisa salah satu saja. Rumah yang kotor, air tercemar, dan jamban terbuka bisa jadi pintu masuk penyakit yang mengganggu tumbuh kembang anak,” jelasnya.

Baca juga:DR. Koen Irianto Uripan: Sanitasi Kunci Awal Cegah Dini Stunting

Edukasi Langsung di Lapangan

Dalam perannya di BWSE, Dr. Koen tak hanya menilai kebersihan lingkungan rumah peserta, tapi juga memberi edukasi langsung kepada para ibu dan Tim Pendamping Keluarga (TPK). Ia menyampaikan pentingnya air bersih, ventilasi cukup, kebiasaan cuci tangan, dan dapur yang higienis.

Kampus Menyatu dengan Masyarakat

Dengan membawa nama STIE ABIE Surabaya, Dr. Koen menunjukkan bahwa peran kampus tak hanya di ruang kuliah. “Kami ingin hadir langsung, menjadi bagian dari solusi atas masalah sosial seperti stunting,” ungkapnya.

Ia berharap masyarakat mulai melihat pra-stunting sebagai peluang intervensi, bukan ketakutan. “Kalau disadari sejak dini, anak-anak kita bisa tumbuh sehat, kuat, dan bebas dari masa depan yang terhambat,” pungkasnya.

Untuk informasi berita lainnya baca di : http://Jejakjurnalis.com

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan