Surabaya, Jejakjurnalis.com,- Komandan Kogartap III/Surabaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay, memberangkatkan Batalyon Zeni Tempur 5/ABW sebagai Satuan tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Malaysia, pada Kamis (30/5/2024).
Upacara pemberangkatan digelar di Dermaga Ujung, Perak Utara, Surabaya. Dihadiri antara lain, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Yusman Madayun, Kapolda Jawa Timur, Kaskogartab III/Surabaya, Komandan Satuan, Pengurus Persit Kartika Chandra Kirana PD V Brawijaya.
Dalam amanatnya Mayjen TNI Rafael Granada Baay mengucapkan selamat kepada personel Batalyon Zeni Tempur 5/ABW yang segera akan bertugas untuk menjaga keamanan di perbatasan Republik Indonesia-Malaysia
“Selaku pribadi sekaligus Komandan Kogartap III/Surabaya memberikan apreasi yang tinggi sekaligus ucapan selamat atas kepercayaan yang telah diberikan Bangsa dan Negara kepada saudara sekalian dalam pengabdian menjaga keamanan NKRI melalui penugasan pengamanan perbatasan RI -Malaysia,” ucap Mayjen TNI Rafael Granada.
Pengamanan perbatasan RI-Malaysia adalah salah satu tugas yang diamanatkan oleh Negara kepada TNI seperti tercantum dalam Undang Undang No. 34 tahun 2004 tentang TNI.
“Saudara mempunyai tugas dan tanggung jawab yang tidak ringan. Menjaga keutuhan NKRI yang berbatasan langsung dengan Malaysia, mengamankan patok-patok perbatasan Negara, menciptakan situasi yang kondusif sepanjang perbatasan kedua Negara, memberikan rasa aman kepada masyarakat serta membantu pihak-pihak aparat terkait menangani permasalahan wilayah yang di perbatasan,” tuturnya.
Permasalahan di wilayah perbatasan meliputi Pelanggaran lintas batas, penyelundupan barang-barang ilegal termasuk narkoba serta gangguan keamanan lainnya. Dan tidak kalah pentingnya penjaga perbatasan harus mampu membantu kesejahteraan masyarakat wilayah setempat.
“Saya yakin dan percaya dengan bekal latihan dan ilmu yang kalian dapat serta latihan pra tugas yang telah kalian laksanakan selama ini, saudara akan mampu melaksanakan tugas dengan baik,” ucap Komandan Kogartap III/Surabaya tegas.
Oleh sebab itu segera dilakukan adaptasi di tempat penugasan, pahami kultur budaya serta kondisi wilayah setempat, hormati adat istiadat setempat dan rebut simpati rakyat sehingga teruji kemanunggalan antara TNI dengan Rakyat. Didalam memecahkan setiap permasalahan harus dilandaskan kepada Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI.
“Laksanakan tugas ini dengan sebaik baiknya, tunjukkan jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara ProfesionL. Kedepankan sikap Profesionalisme , jangan mudah terpancing dengan profokasi yang negatif yang akhirnya akan merugikan satuan,” pesannya.
Ia juga berpesan untuk perhatikan keamanan personel dan materiil baik selama melakukan serpas maupun selama berada di daerah operasi. Senantiasa memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah SWT sehingga dalam penugasan mendapatkan perlindungan dan kemudahan.
“Selamat jalan dan selamat bertugas kami menunggu keberhasilan tugas saudara saudara sekalian,” pungkasnya.
(Penrem084, Yeni)