Dinkes Jatim Verifikasi STBM Mojokerto, DR Koen Irianto Apresiasi Warga Miji

  • Bagikan
Dinkes Jatim Verifikasi STBM Mojokerto, DR Koen Irianto Uripan Apresiasi Warga Miji
Dinkes Jatim Verifikasi STBM Mojokerto, DR Koen Irianto Uripan Apresiasi Warga Miji

Mojokerto, Jejakjurnalis.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Jatim) melaksanakan verifikasi dan penilaian 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Mojokerto, pada Kamis (24/04/2025). Salah satu lokasi yang menjadi sasaran penilaian adalah Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan.

Kegiatan di Kelurahan Miji, melibatkan tim verifikator yang terdiri dari Dr. Koen Irianto Uripan, S.H., M.M., perwakilan dari Asosiasi Pengusaha Peduli Air Minum dan Sanitasi (APPSANI), serta Sulistyaningsih, AM.KL. dan Anton Suyatno dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Dalam prosesnya, tim verifikasi Dinkes Propinsi Jatim melakukan observasi lapangan, wawancara, dan sampling terhadap 25 kepala keluarga, untuk menilai sejauh mana implementasi lima pilar STBM diterapkan.

5 pilar meliputi: Stop Buang Air Besar Sembarangan (ODF), Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum dan Makanan, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga.

Dinkes Jatim Verifikasi STBM Mojokerto, DR Koen Irianto Uripan Apresiasi Warga Miji
Dinkes Jatim Verifikasi STBM Mojokerto, DR Koen Irianto Uripan Apresiasi Warga Miji

Kedatangan tim Verifikasi ini disambut oleh Lurah Miji, Chalimi, serta Sekcam Kranggan, Ratih Anjengsari, SGz, yang mewakili Camat Plt. Febriananda, sedang menjalankan tugas ke Jakarta.

Dalam penilaiannya, Dr. Koen Irianto Uripan mengaku sangat terkesan dengan antusiasme warga dan keterlibatan lintas sektor di Kelurahan Miji dalam menjalankan program STBM.

“Saya melihat semangat yang luar biasa dari warga Miji. Mereka tidak hanya menjalankan STBM sebagai kewajiban program, tetapi sudah menjadikannya sebagai tuntunan hidup mencapai taraf kesehatan yang lebih baik. Ini adalah capaian luar biasa,” ungkap Dr. Koen.

Ia menambahkan, salah satu kekuatan utama Miji adalah soliditas dari kader kesehatan, tokoh masyarakat dan RT/RW dalam mensosialisasikan pentingnya sanitasi.

“Kesadaran kolektif warga menjadi kunci utama. Ketika masyarakat sudah mengerti dan sadar, maka perubahan perilaku akan bertahan jangka panjang. Tidak sekadar mengikuti program, tetapi benar-benar melekat dalam keseharian,” tegasnya.

Dr. Koen juga memberikan masukan terkait pentingnya penguatan edukasi pada generasi muda dan integrasi STBM dalam kegiatan rutin masyarakat.

“STBM ini adalah gerakan peradaban. Jika kita tanamkan sejak dini di dalam lingkungan keluarga dan sekolah, maka kita sedang membangun fondasi kesehatan bangsa yang kokoh,” ujarnya.

 

Sementara itu, Lurah Chalimi mengatakan bahwa pihak kelurahan dalam menjalankan program STBM ini menggandeng banyak pihak, mulai dari RT/RW, tokoh masyarakat, Puskesmas, kader posyandu, hingga karang taruna.

“Kami percaya bahwasanya perubahan perilaku tidak bisa instan. Harus ada kolaborasi, edukasi, dan tentu saja, keteladanan dari para pemimpin di lingkungan,” katanya.

Sekcam Ratih Anjengsari menegaskan jika Kecamatan Kranggan mendukung penuh verifikasi ini dan dirinya juga berharap hasilnya menjadi motivasi bagi kelurahan lain.

“STBM bukan sekadar proyek tahunan, tetapi gerakan hidup sehat yang terus menerus dan menyeluruh,” pungkasnya.

Hasil dari proses verifikasi ini akan menjadi bagian dari pleno tim STBM provinsi, sekaligus menjadi pijakan penetapan Kabupaten Mojokerto memperoleh sertifikat 5 pilar STBM.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan